INIPASTI.COM – Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengaku telah melaporkan sosok berinisial T yang diduga sebagai pengendali bisnis judi online di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Laporan ini disampaikan dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, dan membuat kedua pemimpin tersebut terkejut.
“Boleh ditanya kepada Menko saat itu, Pak Mahfud MD. Presiden kaget, Pak Kapolri kaget, rapat terbatas saat itu cukup heboh,” ujar Benny dalam sambutannya pada acara Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Selasa 23 Juli 2024.
Benny menjelaskan bahwa sosok T terungkap setelah BP2MI mengusut kasus penempatan ilegal ke Kamboja. Hasilnya menunjukkan bahwa WNI di Kamboja sering dipekerjakan dalam praktik judi online.
Ia juga menyebut adanya perubahan tren tingkat pendidikan korban penempatan ilegal ke Kamboja. “Mayoritas korban di Kamboja adalah lulusan SMA, S-1, hingga S-2,” kata Benny.
Dalam Ratas, Benny menyatakan bahwa sangat mudah untuk menangkap aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan scaming online di Indonesia. “Saya cukup menyebut inisial T saja di depan Presiden,” ujarnya.
Benny juga mengungkapkan bahwa sosok T dikenal secara umum dan hingga saat ini belum bisa diproses hukum oleh pemerintah. “Orang ini mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum selama Republik ini berdiri,” jelasnya.
Ia menilai sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan tegas dengan menangkap para bandar dan dalang di balik penempatan ilegal dan judi online.
“Saatnya negara mengambil tindakan tegas, tidak hanya menyeret para calo dan kaki tangan, tapi juga para bandar dan tekong,” tegas Benny.
“Mereka adalah penjahat yang menjual anak bangsa dan mengambil keuntungan dari bisnis haram perdagangan manusia,” tambahnya (sdn)