INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) memberi penghargaan Anugerah Iptek dan Inovasi pada peneliti dan perguruan tinggi, se-Indonesia, sebagai salah rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang di gelar di gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis malam (10/8/2017).
Akan tetapi, nominasi tersebut lebih banyak disabet perguruan tinggi dari Jawa, bahkan kampus ternama di Kawasan Indonesia Timur seperti Unhas, UNM, UIN Alauddin, dan UMI tak satupun mendapatkan penghargaan.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Prof. Intan Ahmad, penghargaan tersebut bukan dinilai dari peringkat universitas ataupun akreditasi dari universitas tersebut, tetapi lebih pada kemampuan perguruan tinggi dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu internal.
“Yang mendapatkan penghargaan itu bukan yang akreditasi A, tapi dilihat dari perguruan tinggi yang melakukan sistem penjaminan mutu internal dengan baik,” ujar Prof Intan saat ditemui inipasti.com, Jum’at (11/8/2017).
Dikatakannya, kriteria penilaian dari penjaminan mutu internal, kata Prof. Intan dilihat dari bagaimana kampus menjalankan input, proses dan output dalam melakukan proses perkuliahan.
“Ada panitianya yang melakukan penilaian, kriterianya itu, apakah dosen mengajar dengan baik, apakah materi ajarnya sesuai dengan janji yang diberikan, jadi ada input, ada proses, dan ada output,” pungkasnya.
Kegiatan penganugrerahan penghargaan tersebut merupakan kegiatan yang setiap tahunya digelar sebagai wujud apresiasi Kemenristek Dikti dan dihadiri oleh Menristekdikti Mohamad Nasir, Rektor UNM Husain Syam, Para Kepala LPNK, Pejabat Eselon I dan II Kemenristekdikti.
Sebelumnya, kampus yang ada di Makassar hanya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STMIK) Nitro dan Politeknik Negeri Ujung Pandang yang menyabet penghargaan dalam kategori Standar Penjaminan Mutu Internal.
(Ahadri/Inipasti)