INIPASTI.COM, MAKASSAR – Upaya yang maksimal dalam penanganan penangulangan kekerasan perempuan dan anak telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Upaya itu pun telah membuahkan hasil yang signifikan, dimana kasus kekerasan anak berkurang sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Kota Makassar, Tenri A Palallo saat menggelar Dialog Publik Memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, di Jalan Amirullah, Minggu (04/12/2016).
“Kami (BPPPA Kota Makassar,red) sudah lakukan upaya maksimal, dan sudah terbukti kasus kekerasan perempuan dan anak yang kita tangani turun drastis hingga 50 persen dari angka tahun lalu,” ungkapnya di hadapan para peserta dialog.
Berdasarkan data dari BPPPA Kota Makassar, tahun ini Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar hanya menangani 170 kasus Kekerasan Perempuan dan Anak. Angka itu jauh berbeda pada tahun 2015 lalu yang mencapai angka 250 kasus kekerasan.
Menurut Tenri, capaian itu tak terlepas dari upaya BPPPA Kota Makassar yang terus mengelar sosialisasi ke rumah-rumah warga. Selain itu program intensif RT dan RW yang dicanangkan Wali Kota Makassar, ia nilai sangat bagus, lantaran RT dan RW dituntut memiliki Lorong Ramah Anak dan Bebas KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga, red).
Namun, Tenri menambahkan, walaupun angka itu sudah turun 50 persen, baginya tak cukup sampai disitu perjuangan BPPPA Kota Makassar. Ke depannya, lanjut Tenri, pihaknya akan berusaha untuk menjadikan Kota Makassar bukan hanya sebagai inisiator, tapi akan menjadi Kota layak anak.










