INIPASTI.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto melepas pengiriman perdana produksi ikan beku. Sebanyak 20 ton ikan segar hasil tangkapan nelayan Makassar binaan Dinas Perikanan dan Pertanian (DPP) Kota Makassar dikemas dalam kontainer setelah melewati proses pembekuan. Produksi ikan beku itu sendiri merupakan produksi KUB (Kelompok Usaha Bersama) Mandiri binaan DPP Kota Makassar yang pengiriman perdananya dilepas secara resmi di Untia, Kecamatan Biringkanayya ke Jakarta, Kamis, (16/3/2017).
Saat ini, DPP Kota Makassar memiliki dua sarana pembekuan di Paotere dan Untia. Selain menyasar pasar dalam negeri, DPP Kota Makassar juga menargetkan menembus pasar ekspor ikan segar utamanya ke negara-negara Eropa. Apalagi, Wali Kota Makassar tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Cape Town di sektor perikanan.
“Makassar kaya akan potensi perikanan yang harus dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Hasilnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga khususnya nelayan. Apatah lagi jika kita berhasil mengekspornya bukan hanya dalam bentuk ikan segar, namun ikan olahan. Nilai ekonominya akan semakin tinggi,” ucap Danny.
Potensi hasil tangkapan nelayan Makassar sebesar 18.000 ton, sementara produksi perikanan lautnya mencapai 12.731 ton dengan nilai produksi Rp 445.949.000.000. Sedangkan jumlah nelayan Makassar sebanyak 11.497 orang dengan alat tangkap sejumlah 4.934 unit.
Kepala DPP Kota Makassar, Rahman Bando memaparkan, dinasnya juga membina kelompok perikanan. Diantaranya, budidaya perikanan sebanyak 73 kelompok, perikanan tangkap 140 kelompok, pengolah hasil perikanan 66 kelompok, dan pemasar ikan sebanyak 93 kelompok. “Selain itu, ada juga budidaya air payau dengan jumlah RTP (Rumah Tangga Produksi,red) sebanyak 577 yang mengelola areal seluas 995 hekto are (ha,red). Realisasi produksi budidaya tambak 538 ton dengan nilai produksi Rp 30.260.000.000,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa DPP Kota Makassar juga membina kelompok budidaya air tawar dengan jumlah RTP sebanyak 451. RTP itulah, kata Rahman, yang mengelola lahan seluas 3.5 ha dengan realisasi produksi 707.6 ton, senilai dengan Rp 11.121.750.000.
Untuk diketahui, Ikan segar yang dikirim hari ini melewati proses pembekuan di Untia. Kapasitasnya mencapai 40 ton, sedangkan Paotere, 100 ton. Adanya sarana pembekuan itu, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mampu memaksimalkan produksi ikan segar dan siap menyuplai daerah lain.