INIPASTI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menjelaskan pengembangan produksi Kelapa Sawit yang dilakukan bersama, PT Sulsel Citra Indonesia (Perserod) dengan PTPN I, dan pihak swasta bukan hanya untuk meningkatkan produksi, tapi yang terpenting adalah nilai tambah.
Hal ini diungkapkan, Bahtiar usai menghadiri MoU antara PT SCI, PTPN I dan juga investor asal Malayasia di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (26/4)
“Mungkin akan mengarah kesana, namun sebenarnya ini bukan luasnya tapi nilai tambahnya itu. Karena yang saya tahu sawit ada puluhan jenis turunannya. Termasuk bisa menjadi pasta, jadi sabun, dan di sini tidak ada pabriknya, termasuk diolah menjadi minyak goreng. Minyak goreng disini tidak ada, Sulbar sudah punya duluan,” terangnya.
Ia menambahkan, yang harus dilakukan selain memikirkan ekstensifikasi, perluasan areal tanaman, yang paling penting juga intensifikasi. “Jadi luasnya tidak terlalu besar tapi nilai tambahnya tinggi. Ini yang sedang kami kerjakan. Luas yang besar belum tentu nilai tambahnya tinggi. Ini yang sedang dikerjakan,” paparnya.
Ia pun mengajak, para investor lain dapat membangu pabrik pengolahan, terutama untuk hasil-hasil hortikultura yang dimiliki, “Makanya, kami mengajak agar para investor bisa mausk mengembangkan 1000 hektar, 2000 Hektar. Tanam cabai, buah-buahn masa yang begini saja Sulsel tidak memiliki, makany dengan mengandeng swasta ini dan mencarikan optekernya ini sangat menguntungkan,”sebutnya.
(Iin Nurfahraeni)