JAKARTA — Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kerja dan kinerja luar biasa pemerintah yang telah dilakukan selama hampir lima tahun kerap dipatahkan berita bohong atau hoaks. Dia menilai, jika kondisi seperti itu berlanjut, kerja pemerintah akan sia-sia.
“Pemerintah sudah bekerja luar biasa, tapi hanya dipatahkan dengan semburan berita tidak jelas, berita bohong, fitnah,” ujar Moeldoko dalam Rapat Koordinasi Bidang Kehumasan dan Hukum Seluruh Indonesia di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (11/2).
Dia mengatakan, berita bohong atau hoaks yang diproduksi secara masif dan intens telah menyebabkan kebenaran seolah tidak penting. Jadi pembenaran yang dikedepankan. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah “post-truth”.
Moeldoko mengungkapkan terdapat istilah “firehouse of false hood”. Istilah itu merujuk pada situasi di mana berita bohong terus diproduksi dan dimunculkan agar membangun rasa takut dan keragu-raguan.
Mereka yang terdampak akan mengira berita bohong itu adalah sebuah kebenaran. “Karena ini disemburkan terus menerus dan konsisten, maka sebagian besar kita kehilangan logika dan menyatakan itu benar. Ini sungguh berbahaya,” ujarnya.
Bila tak diantisipasi, kerja-kerja kehumasan seluruh instansi atau lembaga pemerintah akan sia-sia. “Teman-teman (kehumasan) bekerja siang malam menjadi tak ada maknanya,” kata Moeldoko. (MDS01)