Inipasti.com, Dalam rangka peningkatan produksi benih bermutu, Direktorat Perbenihan Hortikultura melakukan Pertemuan Pengelolaan Manajemen Balai Benih di Balikpapan Kalimantan Timur yang mengundang kepala Balai Benih seluruh Indonesia bertempat di Hotel Grand Tjokro Balik Papan. Pertemuan selama tiga hari ini menghadirkan narasumber dari Peneliti Indef , Direktorat Otonomi Daerah Kemdagri dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur. Pada pertemuan ini juga dilakukan kunjungan ke Balai Benih Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur di Loa Janan,pada kunjungan tersebut peserta melihat kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan (Lab Kuljar), Kebun Produksi Benih serta Kebun Buah Agro Wisata.
Balai Benih Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023 mendapatkan alokasi APBD dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk pengembangan Balai Benih. Dalam pengembangan ini beberapa tersobosan yang telah dilakukan antara lain : menerapkan teknologi kultural jaringan bioreactor untuk memproduksi benih secara massal, dalam proses penerapan ISO 9001 2015 dan membuka agro wisata petik buah lengkeng di kebun benih serta akan memujudkan balai benih sebagai Badan Layanan umum daerah (BLUD)
Dalam sambutannya, Inti Pertiwi Nashwari, Direktur Perbenihan Hortikultura,menyampaikan apresiasi kepada Balai Benih Hortikultura yang telah melakukan terobosan inovasi dalam memproduksi benih. “Kedepannya Balai Benih diharapkan tidak memproduksi benih secara konvensional saja, tetapi harus lebih modern dan secara massal. Inovasi harus selalu dilakukan. Target produksi benih yang telah diberikan kepada masing-masing Balai Benih harus dapat dipenuhi sehingga komitmen pemenuhan produksi benih bermutu dapat terpenuhi dengan baik, di samping itu komitmen Pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan dalam hal ini” kata Inti Pertiwi.
Selaras dengan hal tersebut,Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur , Siti Farisyah Yana, juga menyampaikan bahwa bahwa pihaknya sangat mendukung produksi benih tersebut dengan mengalokasikan dukungan anggaran APBD. “ Kami sangat mendukung kegiatan produksi benih di daerah kami, kami berharap Kalimantan Timur nantinya bisa jadi pemasok benih untuk wilayah lain yang membutuhkan benih” ujarnya.
Mewakili Kementerian Dalam Negeri, Sekretaris Ditjen Otonomi Daerah Suryawan HIdayat, menyampaikan bahwa melalui kegiatan seperti ini,informasi terkait pertanian khususnya perbenihan hortikultura semakin dipahami oleh pihaknya,dan berharap bahwa kegiatan Balai Benih ini dapat didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah.
Hadir pada kesempatan tersebut, M.Rizal Taufikurahman, Peneliti Indef menyampaikan hasil kajian kinerja BBH yang telah dilakukan oleh Indef pada tahun 2022. Dari hasil kajian yang telah dilakukan terdapat 3 cluster penilaian yang diperoleh yakni baik, cukup baik dan kurang. Untuk penilaian tersebut Rizal menyampaikan bahwa masing-masing balai benih memiliki karakteristik masing-masing sehingga penanganannya pun bebeda pula, namun demikian hal-hal yang berupa kewajiban harus dapat dilakukan di seluruh balai benih.
Pada kegiatan kunjungan lapang, peserta melihat kegiatan produksi benih kultur jaringan Bioreaktor yang dilakukan di lab kuljar Balai Benih. Semua peserta terlihat antusias dalam melihat kegiatan ini,karena memang produksi secara massal dan proses kegiatan yang dilakukanpun ternyata tidak serumit yang meraka bayangkan selama ini. Namun demikian, kapasitas SDM wajib ditingkatkan oleh masing-masing balai untuk dapat melakukan kegiatan ini.
Selain kunjungan ke laboratorium Kultur Jaringan,peserta juga melakukan kunjungan ke instalasi perbanyakan benih buah,dimana balai benih Kalimantan Timur selain memproduksi benih juga sedang berupaya menjadikan instalasikebun ini menjadi Kawasan Agrowisata. Saat ini tanaman buah yang sudah dikembangkan sebagian besar adalah lengkeng dan lai. Pada kegiatan ini peserta belajar banyak terkait proses perbanyakan benih,pemeliharaan dan promosi.
Pada saat penutupan kegiatan tersebut Peserta mengharapkan kegiatan tersebut dapat dilakukan secara kontinu sehingga balai benih dapat belajar dan menemukan ide-ide baru dalam mengelola balai benih lebih baik ke depannya.
Penulis
Rimta Terra Rosa (PBT Madya)