INIPASTI.COM – Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi pada Senin 8 aPRIL 2024 dan melintasi sejumlah wilayah di benua Amerika, telah menjadi bahan diskusi yang ramai, terutama dalam kaitannya dengan teori konspirasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan kisah Nabi Yunus AS atau Jonah.
Menurut lembaga resmi, GMT akan melintasi sebagian besar wilayah Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat, namun tidak akan sampai ke Indonesia.
Beberapa akun TikTok mengklaim bahwa GMT akan melewati enam hingga delapan kota bernama Niniwe (Nineveh) di Amerika Serikat dan Kanada. Mereka bahkan menyertakan ilustrasi jalur gerhana tersebut. Niniwe adalah tempat di mana Nabi Yunus AS diutus karena penduduk kota tersebut telah menyimpang dari jalan yang benar.
Dilansir dilaman CNN Indonesia, Beberapa konten kreator di TikTok percaya bahwa ketika Nabi Yunus AS berada di kota tersebut, terjadi gerhana matahari, dan mereka mengaitkan peristiwa ini dengan apa yang akan terjadi pada orang Amerika modern pada 8 April 2024.
“Gerhana matahari pada 8 April terlihat sangat profetik bagi saya,” tulis akun @wizdom6last2.0.
Namun, dalam respons terhadap klaim-klaim tersebut, Dan McClellan, seorang ahli Alkitab yang sering menjawab pertanyaan seputar sejarah agama di TikTok, membuat video yang menjelaskan mengapa klaim-klaim tersebut tidak masuk akal, bahkan dari sudut pandang Alkitab.
McClellan juga membuat peta jalur gerhana sendiri, berdasarkan data dari NASA, yang menunjukkan bahwa kota yang dilewati oleh GMT saat ini hanya ada dua, yaitu di Ohio dan Indiana.
“Siapa pun yang mengatakan bahwa kota-kota ini berada di dalam jalur totalitas berbohong tentang di mana lokasinya atau telah memanipulasi jalur totalitas,” kata McClellan, seperti dilaporkan oleh Gizmodo.
Dalam versi Islam, Nabi Yunus AS diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa (Mosul, Irak) agar menyembah Allah. Dakwahnya mendapatkan tantangan dan penolakan, membuatnya marah dan meninggalkan kota tersebut tanpa izin Allah.
Selama perjalanannya, Nabi Yunus AS naik kapal yang kemudian oleng dan harus membuang beban untuk menyelamatkan kapal. Nabi Yunus AS akhirnya menjadi penumpang yang dibuang dan ditelan oleh ikan paus. Dia harus bertahan di dalam perut ikan selama 40 hari dalam kegelapan yang nyata.
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim’.
Maka Kami kabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kesedihannya. Demikianlah Allah menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (sdn)