INIPASTI.COM, MAKASSAR- Sabtu sore bersama kalangan cendekia mulai dari mahasiswa, alumni hingga Profesor asal Kampus Merah, Universitas Hasanuddin. Mereka menghadiri kegiatan Talkshow Kepenulisan & Launching Buku Meraih Keberkahan Bersama Allah.
Di Cafeteria 99, Pasar Segar, Panakkukang, Makassar. Bertepatan pada 31 Agustus 2019 pada pukul 17.00-18.30 waktu Makassar.
Kisah perjalanan meraih gelar Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) tertuang dalam satu buku, ditulis oleh Jusmiati Effendi yang kini bersatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP).
“Umumnya orang berpikir ini pasti dibayar, pasti ada jatahnya, saya pernah berpikir begitu juga. Alhamdulillah ternyata mulus tidak ada dibayar sedikit pun, yang dibayar itu palingan fotocopy berkas-berkas dan perjalanan pergi ujian, tidak ada disogok-sogok/dibayar seperti yang pada umumnya orang pikirkan,” terang Jusmiati.
Mia nama panggilannya, ia mulai menceritakan nasihat orang tuanya ketika menyemangatinya.
“Saya betul-betul berikhtiar sama Allah seperti yang orang tua ajarkan dengan Bahasa Bugis istilahnya ‘Makketenni masse Ki okko’ Pung Allahu Ta’ala’ artinya berpegang teguh kepada Allah SWT,” lanjut gadis kelahiran Siwa, Kabupaten Wajo, Sulsel.
“Saya ikhtiar sama Allah, saya selesaikan hapalan di saat teman-teman sibuk belajar, Alhamdulillah benar yang orang katakan, kita utamakan Allah dan akhirat insyaallah dunia akan ikut juga. Makanya pas lolos kemarin, keluar nilainya dan ternyata hanya saya sendiri. Saya bilang Ya Allah ini pasti karena Engkau. Maka izinkan saya untuk menuliskan ini jika betul-betul saya menjadi ASN, jika betul sudah punya SK CPNS, saya akan menuliskannya jadi sebuah buku. Alhamdulillah Allah telah mengizinkan dan saya harap semoga bisa menginspirasi bagi para pembaca yang lain,” jelas Alumni Jurusan Teknologi Pertanian UNHAS, Mia.
Selain launching buku diadakan juga Talkshow Kepenulisan Nonfiksi yang dibawakan oleh Penulis dan Triner MIB Indonesia Kelas Opini, Ahmad Akbar Syuaib.
“Nonfiksi sebenarnyanya sangat dekat dengan diri kita, bahkan apa yang kita alami bisa direfleksikan sebagai sebuah cacatan perjalanan hidup seperti yang dilakukan Kak Mia ataupun karya jurnalistik yang lain seperti pemberitaan,” ucap Penulis Lepas di Media Cetak dan Media Online di Makassar, Akbar.
Akbar menambah komentar tentang buku yang di tulis oleh Mia.
“Saya baca sekilas tadi karena saya baru dapat bukunya, sudah dilakukan dengan baik oleh Kak Mia, alhamdulillah,” sanjung Akbar (Juara 1 Bedah Buku Muamalah Fair 2018).
Di sesi akhir Penerbit MIB mengadakan Motivasi Menulis dengan menghadirkan Pimpinan Redaksi Penerbit MIB Indonesia, Aurora Rahmah.
“Menulis itu pembiasaan,” kata Aurora.
“Ternyata orang pendiam bisa bermanfaat, bermanfaat dengan menulis, bersenjata dengan pena,” lanjut Rahmah.
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian UNHAS, Prof Dr Ir Hj Meta Mahendradatta menjawab pertanyaan dari pemateri, Aurora Rahmah.
“Menarik sekali yah ini, karena sepertinya saya tidak pernah mengikuti kegiatan di mana saya termotivasi untuk menulis, betul-betul memotivasi kita untuk menulis,” puji Prof Meta kepada pemateri.
“Pertanyaannya, apa yang menghalangi kita untuk menulis. Saya punya niat luar biasa niat, tetapi kadang kalau saya berkegiatan lain/pekerjaan lain, kadang saya mengorbankan, saya berpikir nanti deh, kalau besok nanti bisa, begitu terus seterusnya. Tadi saya lihat Mia itu hafizah, kalau saya tidak sanggup seperti itu tetapi saya ikut one day one juz, di tengah kesibukan saya, saya ikut program itu, sudah sekitar 5 tahunan. Ada yang bertanya kok bisa? Saya tidak mencari waktu luang mengaji tapi saya meluangkan waktu sehingga kalau misalnya kita tidak mengambil prinsip itu kita tidak akan menulis. Karena kita mencari waktu luang terus, tidak akan bisa, selalu ada kegiatan ini kegiatan yang lain. Jangan mencari waktu luang tapi cobalah meluangkan waktu,” tutur Ketua Jurusan Teknologi Pertanian UNHAS, Prof Dr Ir Hj Meta Mahendradatta.
Penulis: Azimah Nahl (Anggota Komunitas Pecandu Aksara)