INIPASTI.COM, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawes Selatan, Lies F Nurdin menyerahkan bantuan paket perlengkapan sekolah bagi 2.500 siswa dari 76 sekolah dari beberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Gedung Guru Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa, (31/12)
Lies F Nurdin kembali menegasan komitmennya untuk memperbaiki kualitas penunjang pendidikan bagi seluruh sekolah ayang ada di Sulawesi Selatan. Mulai fasiltas kantin sekolah, jenis jajanan yang dijual kepada para siswa, layanan Unit Kesehatan Sekolah, perpustakaan, hingga toilet sekolah.
“Standar makanan anak-anak di sekolah harus ada, saya meminta pihak Dinas Pendidikan untuk membuat menu standar bekerja sama dengan ahli gizi, dana bos bisa digunakan untuk perbaiki tolite-toilet di sekolah, untuk sekolah-sekolah yang tidak menyediakan UKS disekolah harus segera diperhatikan,” sebut Lies F Nurdin di hadapan pejabat lingkup Dinas Pendidkan dan Kepala Sekolah dari berbagai sekolah yang ada di Sulawesi Selatan.
Lies menyebutkan, dalam satu tahun tiga bulan menjadi penggerak dalam PKK Sulsel, pendidikan, kesehatan, dan pemberdaayaan ekonomi keluarga menjadi fokus perhatiannya. Untuk itu, ia bersama timnya sering turun langsung bertemu masyarakat untuk mengetahui kebutuhan prioritas mulai dari bantuan kelengkapan sekolah hingga pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad menyebutkan, program bantuan ini terinsipirasi dari berbagai kunjungan lapangan dan pemberian bantuan perlengkapan sekolah kepada anak-anak tingkat Sekolah Dasar dari sejumlah kecamatan di Kota Makassar oleh Lies F Nurdin.
“Kami terinsiprasi dari Ketua PKK Sulsel yang rajin turun ke lapangan menemui warga pra-sejahtera dan memberikan bantuan perlengkapan sekolah,” kata Setiawan.
Setiawan menyebutkan, pemberian bantuan kepada 2.500 siswa pra-sejahtera setelah melalui tahap verifikasi dari pihak sekolah dan Dinas Sosial masing-masing kabupaten.
Pemberian bantuan dilaksankan setelah verifikasi dua tahap, dari sekolah masing-masing melalui data program PKH, kemudian dari Dinas Sosial kami sudah koordinasikan, bahwa yang berhak dapat adalah berkategori kurang mampu,” jelas Setiawan.
(Iin Nurfahraeni)