INIPASTI.COM, BULUKUMBA – Mahasiswa KKN-DK (Kuliah Kerja Nyata Dari Kampung) UIN Alauddin Makassar Angk. 64 Desa Salemba, Kec. Ujungloe, Kab. Bulukumba baru saja menggelar seminar Pemilih Cerdas yg bertema, “Politik Uang Bukan Berkah, Tapi Aib”.
Acara ini berlangsung pagi hari, Senin 23 November 2020 di Aula Kantor Desa Salemba.
Kegiatan ini menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu Al-Bazzar Mappanganro (Akademisi), Taufik Hidayat (Panitia Pemilihan Kecamatan), dan Maskur Kurniawan (Panwaslu Kec. Ujungloe).
Taufik Hidayat menyampaikan, mahasiswa hari ini harus melek politik.
“Mahasiswa sudah seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat akan budaya money politik. Mengingat selama ini pelaksanaan pesta demokrasi selalu diwarnai dengan budaya transaksional”.
Maskur kurniawan menjelaskan, selaku badan pengawas akan terus memberi pencerdasan politik dan mensosialisasikan adanya penegakan hukum yang tegas.
“Selain itu, penyelenggaraan Pilkada harus benar-benar profesional dan independen, serta mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.
Sudut pandang menarik juga diungkapkan oleh Sekdes Salemba, Andi Palilingi, SH. Menurutnya, akademisi/pemuda jangan hanya sekedar berteori, akan tetapi harus bisa merelevansikan teori yang dipelajari tersebut untuk dipraktikkan secara empiris. Inilah bentuk pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari fungsi akademisi yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ketua Pelaksana Seminar, Yusril Surya Dzulhajat menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan pentingnya edukasi politik untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas.
“Saya kira mahasiswa adalah representasi utama dari rakyat. Untuk itu, menjelang momentum pilkada pada bulan desember nantinya, mari sama-sama kita ciptakan iklim demokrasi yang sehat tanpa politik uang. Karena ibarat mata rantai yang tergerai panjang, mahasiswa menempati posisi yang paling sentral dalam masyarakat. Sebagai perintis pembaharuan melalui karsa, karya, dan dedikasi”.
Puluhan peserta yang hadir mewakili berbagai unsur, antara lain tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, pemerintah setempat, perwakilan organisasi masyarakat, komunitas pemuda, dan masyarakat umum.
//A. Nurul Fadilah