INIPASTI.COM – Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 75 Posko 6 menggelar “Pelatihan Pengurusan Jenazah” bekerja sama dengan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Nurul Iman Salajangki.
Kegiatan yang berlangsung sehari ini dilaksanakan pada Kamis, 29 Agustus 2024, setelah shalat Dzuhur hingga menjelang Ashar di Desa Salajangki, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa.
Pelatihan ini merupakan salah satu program unggulan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar Angkatan 75 Posko 6, yang diselenggarakan di Masjid Nurul Iman, Dusun Jatia, Desa Salajangki.
Pemulasaraan jenazah merupakan kewajiban bagi setiap muslim ketika ada saudaranya yang meninggal dunia. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada warga Desa Salajangki mengenai tata cara mengurusi jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga menguburkan, sesuai dengan tuntunan syariat.
Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh keresahan masyarakat Desa Salajangki, di mana para tokoh yang selama ini mempelopori pengurusan jenazah telah satu per satu berpulang.
Meski demikian, Desa Salajangki diyakini masih memiliki potensi untuk menghasilkan generasi penerus yang mampu mengurus jenazah dengan baik.
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar berupaya memfasilitasi pelatihan ini agar potensi tersebut dapat dikembangkan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bontonompo Selatan, yaitu Ustadz Muhammad Irwan Surianto, S.Ag., dan Ustadz Muhammad, S.H., S.Pd.I.
Acara ini juga dihadiri oleh tim penyuluh agama, Bapak Muhammad Luqman, S.H., yang mewakili Kepala KUA Kecamatan Bontonompo Selatan dalam memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, beliau menyatakan, “Kegiatan semacam ini sangat penting dan dibutuhkan, karena kematian adalah sesuatu yang pasti dan tidak dapat dihindari. Orang yang selalu mengingat kematian termasuk orang yang cerdas.”
Sekretaris Desa Salajangki, Bapak Abdul Kadir, S.Ip., juga menyampaikan bahwa Desa Salajangki dikenal sebagai daerah yang tidak pernah kekurangan orang dalam hal pengurusan jenazah. Beliau berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan.
Koordinator Desa Posko 6 KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 75, Muh. Ashar Surahmin, berharap bahwa pelatihan ini dapat menciptakan harapan baru dan mengembangkan wawasan peserta, sehingga mereka dapat menjadi wali mayit yang kompeten dalam mengurus jenazah.
Sementara itu, Sekretaris BKM Nurul Iman Salajangki, Haeruddin, S.Sos., Dg. Laja, mengungkapkan keresahannya terkait kurangnya orang yang bersedia mengurus jenazah.
“Pelatihan ini berangkat dari keresahan kami. Punna nia’tau mate, sessai tawwa a’boya paje’ne tau mate (Kalau ada orang meninggal, kita kesulitan mencari pemandi jenazah),” tuturnya.
Haeruddin berharap setelah pelatihan ini, masyarakat Desa Salajangki dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan. Ia juga menargetkan setiap dusun memiliki tim pengurus jenazah beranggotakan minimal lima orang, baik laki-laki maupun perempuan, sebagaimana telah disosialisasikan kepada para imam dusun.
“Mudah-mudahan niat kita di sini bernilai ibadah, dan ilmu yang kita peroleh bermanfaat di masa yang akan datang,” pungkas Haeruddin (sdn/her)