INIPASTI.COM, MAKASSAR – Menjelang pencoblosan yang digelar 15 February di Pilkada Takalar. Pasangan calon mulai antisipasi potensi kecurangan yang akan terjadi dan praktek pelanggaran lainnya pada masa tenang pada 12-14 February nanti.
Sebab dalam kurung waktu tersebut, rentang terjadinya pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh tim pasangan calon tertentu, untuk memberikan uang atau barang kepada masyarakat dengan tujuan untuk mempengaruhi pilihannya pada saat pencoblosan.
Hal ini diungkapkan Plt Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, Nurdin Halid. Ia mengaku akan mengistruksikan kader Golkar Takalar berkoordinasi dengan tim pemenangan Bur-Nojeng untuk memantau perkembangan secara intens. Bahkan diwajibkan melakukan ronda malam sebagai langkah antisipasi potensi tersebut.
“Kita objektif saja survei terakhir yang dirilis sangat tinggi dari semua aspek sampai pada tingkat kepuasan dari masyarakat 61,30 persen. Jadi itu tidak mungkin bisa dikalahkan. Ini bisa dikalahkan hanya dengan kecurangan. Sehingga semua simpatisan dan tim pemenangan harus ronda tengah malam,” tegas Nurdin kepada Bur, Sabtu (11/2).
Mantan ketua PSSI itu, menambahkan hal lain yang perlu diantisipasi yakni intimidasi pasangan calon lain kepada masyarakat yang telah menentukan pilihannya, hal ini dilakukan untuk tidak ikut pemilihan pada saat pencoblosan nanti.
” Dengan jumlah dukungan kita 61 persen, hal yang mudah akan terjadi yaitu lawan akan melakukan penekanan kepada masyarakat untuk tidak ikut memilih sehingga terjadi kekurangan partisipasi pemilih. Ini harus diwaspadai,” ungkap Nurdin