INIPASTI.COM – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Achi Soleman, S.STP, M.Si, memimpin pertemuan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan penanganan korban kekerasan di Kota Makassar.
Kegiatan yang bertemakan “Peningkatan Kapasitas Shelter Warga dalam Upaya Pencegahan, Pendampingan, dan Kapasitas” ini berlangsung di Hotel Golden Tulip, Jalan St. Hasanuddin No. 43, Makassar, pada Jumat, 29 November 2024.
Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari gerakan bersama memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HKTP) di Makassar Tahun 2024. Tema yang diusung, “Lindungi Semua, Penuhi Hak Korban, Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan,” menegaskan komitmen untuk meningkatkan perlindungan dan hak korban kekerasan, sekaligus mengakhiri berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Acara ini dihadiri oleh pengurus shelter warga Kota Makassar, aktivis perempuan, dan organisasi mitra. Tiga narasumber utama yang dihadirkan adalah:
Syahuddin Rahman Dg Saung, Kasat Binmas Tamalate,
Warida, perwakilan dari lembaga pemerhati perempuan, dan
Nuraeni, salah seorang pengelola shelter warga yang telah berhasil memberikan dampak positif di Kota Makassar.
Pelaksanaan acara berlangsung lancar. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa bersama. Sebagai simbol semangat gerakan, spanduk panjang bertuliskan dukungan terhadap 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dibentangkan.
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber mengenai strategi pencegahan kekerasan dan pengelolaan shelter secara efektif. Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi, seperti perlunya pelatihan tambahan bagi pengelola shelter dan peningkatan dukungan psikologis bagi korban.
Kepala Bidang DP3A, Hafidah Djalante, yang didampingi Hana, mengungkapkan bahwa DP3A Kota Makassar akan menggelar berbagai kegiatan di kawasan AP Pettarani. Salah satunya adalah kegiatan dalam Car Free Day, di mana warga akan menerima souvenir sebagai bentuk apresiasi.
Selain itu, mamasuki Tahun Baru 2025 mendatang, pihaknya merencanakan rekreasi bersama para ketua shelter ke Pantai Pasir Putih Bira di Bulukumba. Kegiatan ini bertujuan untuk melepas penat sekaligus mempererat hubungan antar pengelola shelter.
DP3A juga berencana untuk meluncurkan program pelatihan berkelanjutan bagi para pengurus shelter. Program ini mencakup pelatihan penanganan trauma, keterampilan komunikasi, dan pengelolaan krisis guna meningkatkan kualitas layanan bagi korban kekerasan.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan korban kekerasan di Makassar. Dengan dukungan berbagai pihak, DP3A Kota Makassar optimis dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perempuan, sekaligus mengakhiri kekerasan dalam bentuk apa pun.
Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi mitra, diharapkan upaya ini mampu memberikan dampak jangka panjang dalam menciptakan kota yang ramah bagi perempuan dan anak-anak (sdn)