INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pandemi Covid-19 saat ini masih terus memperlihatkan angka yang terus mengalami kenaikan. Bahkan, secara nasional per tanggal 24 November, tercatat ada 4.192 kasus baru.
Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 506.302 orang. Khusus Sulawesi Selatan, jumlah kasus hari ini 95 kasus, dibandingkan Senin (23/11) 102 kasus.
Salah satu faktor disinyalir yang mempengaruhi jumlah kasus ini masih mengalami fluktuasi adalah penerapan Protokol Kesehatan.
dr.Arif Santoso,SpP(K),PhD,FAPSR menjelaskan bahwa intinya Covid ini adalah kebiasaan menerapkan hidup sehat, kapan itu dilanggar kasus akan naik. Hal ini disebabkan karena ada obat efektif terkait dengan virus tersebut,vaksin juga masih dalam tahap uji coba.
“Sekarang ini satu-satunya cara tetap menjalankan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan itu sudah harus jadi mainset semua orang, silahkan beraktifitas tapi jalankan aktifitas dengan protokol kesehatan maka jumlah kasus akan terkendali,” kata dr Arief Santoso.
Ia mengatakan, persoalan angka positif ini sebenarnya tergantung sebagaimana protokol kesehatan di jalankan, “Kalau protokel kesehatan dijalankan, maka kita akan mendapatkan jumlah kasus yang seharusnya. Covid ini belum akan selesai dalam waktu dekat, karena itu tadi tidak ada satu obat efektif. Saya sendiri merawat diatas 1000 pasien, dan masih belajar bagaimana covid bisa dijinakkan, kalau menghentikan belum” jelasnya lebih jauh.
Terkait vaksin sendiri, dr Arief Santoso mengatakan tidak perlu menunggu vaksin, “Saya sendiri bukan anti vaksin. Vaksin itu penting tapi kita tidak boleh tergantung vaksin, karena masih perlu di uji coba yang penting adalah bagaimana menjalankan protokol kesehatan, jauh lebih penting dari vaksin itu sendiri, dengan pakai masker jaga jarak itu sudah jadi vaksin alami buat kita dan sangat efektif,” ujar dokter yang praktek di Rumah Sakit Unhas.
Selain itu, Arief Santoso mengajak masyarakat untuk tidak takut ke rumah sakit, tetap menjalankan kegiatan tapi tetap dengan protokol kesehatan, tidak takut ke rumah sakit, tidak takut di swab.
“Jika postif segera berobat, tidak masalah dengan kasus banyak, yang masalah adalah menghindari kematiannya menghindari kritis yang utama. Kalau positif dia berobat insya allah akan sembuh” terangnya.
(Iin Nurfahraeni)