INIPASTI.COM, MAKASSAR – Istilah “Kafir” marak diperbincangkan dua tahun belakangan ini. Terbaru ketika potongan video ustadz Abdul Somad yang viral karena menyebut jin kafir saat menjawab sebuah pertanyaan.
Warganet pun kembali memperdebatkan istilah ini. Utamanya saat muslim menyebut orang yang selain muslim (non-muslim) itu kafir. Banyak yang merasa acuh, namun tak sedikit juga yang merasa tersinggung jika disebut kafir.
Ternyata, permasalahan ini sudah pernah ditanyakan kepada Zakir Naik saat tour ke Indonesia pada tahun 2017 lalu (Zakir Naik Visit Indonesia 2017). Ketika itu ada seorang perempuan Kristiani bernama Theodore Sianturi yang mengaku sering disebut kafir oleh teman-temannya yang muslim.
Mahasiswi Politeknik Negeri Bandung ini merasa sedih karena hal tersebut dialami sejak dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sedangkan menurutnya banyak orang Islam yang justru kelakuannya buruk.
Dengan suara terbata-bata dan meneteskan air mata, dia pun betanya kepada Zakir Naik tentang alasan seorang muslim menyebutnya kafir.
“Kafir dalam bahasa Arab yaitu ‘kufr’ yang artinya ‘menyembunyikan’, ‘kufr’ juga berarti ‘menentang’. Tapi dalam konsep Islam adalah seseorang yang menyembunyikan atau menolak kebenaran Islam. Jadi jika kebenaran itu sudah disampaikan kepadamu dan kamu tidak menerimanya, kamu akan disebut kafir,” jelas Zakir Naik.
“Jadi, dalam Islam, kata ‘Kafir’ berarti menolak Islam. Sekarang jika kamu, percaya Allah dan Rasul-Nya, maka aku akan menyebutmu ‘muslim’. Jadi kenapa kamu merasa sedih?,” tegasnya lagi.
Sang penanya pun mulai menerima penjelasan dari Zakir Naik tentang konsep ‘kafir’ dalam Islam. Tapi dia masih tidak terima jika dirinya dikatakan seorang kafir. Karena baginya itu menyakitkan dan membuatnya tersinggung.
“Saya rasa permasalahannya ada pada terjemahannya saja. Kafir itu artinya non-muslim. Non-muslim itu termasuk Yahudi, Kristen, Hindu. Jadi sama, kafir juga untuk Yahudi, Kristen dan Hindu. Ini kata yang sama. Jika kamu tidak merasa sedih dipanggil non-muslim, kenapa kamu harus sedih jika dipanggil kafir?,” katanya lagi.
“Kafir adalah kata Arab yang artinya non-muslim. Jika kamu sedih, saya sangat senang. Kamu baca Alquran, masuk Islam, dengan senang hati, maka kamu tidak akan dipanggil kafir lagi,” tutupnya. (Sule)