INIPASTI.COM, MAKASSAR – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan pengembangan dari pada pertumbuhan perusahaan itu tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan riset penelitian.
Menurutnya, startup yang merupakan sebagai salah satu perusahaan dalam proses hilirisasi dan komersialisasi produk-produk inovasi dengan memiliki daya kompetitif dan efisiensi tinggi.
“Riset inilah awal mula adanya ‘startup’, tanpa adanya riset maka starup tidak bakalan berjalan sepenuhnya,” ujarnya saat Seminar “Menumbuh kembangkan Start Up Nasional Berdaya Saing Global” di Universitas Negeri Makassar, Jumat (11/8/2017).
Ia pun mendorong para peneliti untuk menggalakan riset agar tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah saja, tetapi harua berlanjut pada tahap prototipe dan komersialisasi.
“Syarat produk inovasi yang siap menjadi startup adalah telah memiliki tingkat kesiapan teknologi pada level 7,” tambahnya.
Nasir pun menekankan jika suatu produk inovasi tidak ada artinya jika berharga mahal, umur ekonomis pendek, dan pengerjaan rumit.
“Contohnya inovasi dari Kapal Pelat Datar ini harganya murah, lebih murah dari kapal berbahan kayu maupun fiber. Dari sisi umur ekonomis, kapal ini memiliki umur pemakaian yang lama bisa sampai 30 tahun. Dari sisi pengerjaan, kapal ini lebih sederhana dan lebih cepat dibandingkan pengerjaan kapal pada umumnya,” pungkasnya.
Dikatakannya jika upaya menumbuh kembangkan startup khususnya di perguruan tingggi sudah dilakukan sejak 2014 lalu melalui pusat unggulan inovasi di berbagai kampus.
Pada pusat unggulan inovasi inilah dilakukan penggodokan hasil-hasil riset supaya siap dihilirkan menjadi produk inovasi, untuk itu kerja sama dengan industri menjdi faktor penting dalam fase hilirisasi produk inovasi.
“Dari produk inovasi ini jika mampu dihilirkan dan dikomersialkan dengan baik akan memiliki efek multiplayer. Ekonomi masyarakat bisa berkembang lebih baik,” kata Nasir
Nasir pun mengimbau dalam permodalan start up investor tidak perlu khawatir.
“Kalau startup ini punya daya saing bagus, pasti diincar oleh investor”. Menurut dia, Kemenristekdikti akan membantu memediasi antara inventor dengan investor. Dan sudah menjadi tugas Kementerian,” jelasnya.