INIPASTI.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan untuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sebagai bentuk perhatian dari pemerintah bagi keluarga dan korban.
“Ini bagian kepedulian pemerintah untuk perhatian kepada keluarga dan ini sesuai dengan tugas dan pokok kami di Kemensos,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini setelah penyerahan bantuan itu di Kantor Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sabtu 8 September 2022.
Ia mengatakan, Kemensos terus melakukan pendistribusian bantuan kepada korban maupun keluarganya yang menjadi korban dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022, sebagaimana dilansir Berita Satu.
Tragedi Kanjuruhan, Presiden FAM Kunjungi Indonesia Beri Dukungan Moril
Selain di Malang, dirinya ke Tulungagung, Blitar, hingga Pasuruan, yang dilaporkan ada korban dari daerah itu.
Pihaknya juga siap menerima verifikasi data penerima bantuan korban yang belum masuk data. Petugas diminta untuk mendata mereka, memasukkan data sehingga nantinya mudah untuk koordinasi termasuk pemberian bantuan.
“Nanti akan diajukan, ada verifikasi dan dari anak-anak Tagana bisa diberikan tambahan (data korban),” kata Mensos.
Terkait dengan korban yang menjadi yatim dari tragedi itu, Mensos mengatakan akan dimasukkan data penerima bantuan sosial untuk anak yatim. Yang bersangkutan akan menerima bantuan sosial setiap bulan.
Ia juga mengatakan, Kemensos telah menerjunkan 30 personelnya untuk melakukan pendampingan pada keluarga korban maupun korban. Mereka akan membantu secara psikologis, agar para korban tidak lagi mengalami trauma.
Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom mengatakan di Kabupaten Blitar, terdapat lima orang meninggal dunia menjadi korban tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang itu.
Selain itu, terdapat 11 orang yang mengalami luka sedang dan dua orang luka berat. Untuk yang luka berat, masih dirawat di rumah sakit. Kondisi keduanya, kini dikabarkan sudah lebih baik.
Sekda mengatakan, animo warga Kabupaten Blitar untuk menonton bola memang tinggi, sehingga saat ada pertandingan ada warga yang berangkat ke Malang untuk menonton pertandingan secara langsung.
“Di Blitar, anak-anak kalau ada pertandingan bola datang, kemarin banyak. Namun, kami tidak menyangka. Saat itu juga, kami terus koordinasi malam kejadian, berapa korban dari Kabupaten Blitar dan paginya langsung kami bagi yang ke rumah sakit hingga menyiapkan ambulans,” kata Sekda (syakh/bersat)