JAKARTA — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengaku prihatin atas kasus kekerasan terhadap siswi sekolah yang terjadi di Pontianak Kalimantan Barat. Dia meminta pihak berwenang menangani kasus tersebut secara hati-hati.
“Saya sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Mirisnya, korban dan pelaku masih sama-sama berusia anak,” kata Yohana dalam siaran persnya pada Rabu (10/4).
Dia menduga kasus kekerasan terhadap anak di Pontianak terjadi karena minimnya pengawasan dari orang dewasa. Yohana berpendapat, jika ada yang salah dengan sikap atau tindakan ana-anak, berarti ada yang keliru dengan polah orang dewasa di sekitarnya.
Kendati demikian, dia meminta semua pihak, termasuk aparat berwenang, agar hati-hati dalam menangani kasus tersebut. Yohana menyatakan mendukung sepenuhnya proses hukum terkait kasus itu selama sejalan dengan sistem peradilan anak.
Seorang siswi SMP di Pontianak menjadi korban kekerasan yang dilakukan 12 siswi SMA. Kasus tersebut viral di media sosial karena para pelaku memukuli korban, bahkan menghantamkan kepalanya ke aspal.
Saat ini korban sedang di sebuah rumah sakit di Pontianak. Menurut keluarga, selain luka fisik, dia juga mengalami trauma psikis yang dalam akibat kejadian tersebut. (MDS01)