INIPASTI.Com, MAKASSAR – Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs H Muhammad Muqoddas Lc MAg, di hadapan ratusan anggota Muhammadiyah dalam acara Rakornas Pondok Pesantren Muhammadiyah di Makassar, baru-baru ini menegaskan, Muhammadiyah menolak paham liberalisme dan paham pluralisme.
Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang landasannya hanya Alquran dan sunnah rasulullah. Sehingga Muhammadiyah sangat tegas menolak semua paham yang bertentangan dengan Alquran dan sunnah rasulullah.
Muqoddas mengatakan, tujuan pendirian Muhammadiyah oleh Pendirinya KHA Dahlan tahun 1912, untuk memasyarakatkan agama Islam yang landasannya hanya Alquran dan sunnah rasul. “Karena inilah petunjuk yang benar,” jelasnya.
Tentang Rakornas Pondok Pesantren Muhammadiyah, kepada inipasti.com, Rabu (2/11/2016) Wakil Ketua Lembaga Kepesantrenan Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Sulsel, Drs H Husni Yunus MPd mengatakan, hadirnya pondok pesantren Muhammadiyah untuk mencetak kader-kader ulama yang berkemajuan.
Ulama yang berkemajuan seperti yang dimaksudkan Husni Yunus, model kepesantrenan moderen yang dibangun saat ini tidak meninggalkan keasliannya, akan tetapi tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi. Selain itu mampu berdakwah di era milenium ini.
Husni Yunus mengatakan, ulama dalam kajian Alquran dan haditz harus dengan pendekatan teknologi atau dengan melalui internet. Oleh karena itu dalam pengembangan pondok pesantren saat ini ada tiga pendekatan penguasaan, yakni menguasai kitab-kitab klasik, menguasai bahasa arab dan inggris serta kemandirian.