INIPASTI.COM, MAKASSAR, — DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan menanggapi pernyataan partai NasDem Sulsel yang menolak koalisi dan paket Moh Ramdhan Pomanto-Andi Zunnun NH di pemilihan walikota dan wakil walikota yang rencananya bakal digelar Desember 2020 mendatang.
Juru bicara (Jubir) Golkar Sulsel, M Risman Pasigai menjelaskan, sejak pertengahan Maret lalu, Partai Nasdem Sulsel dengan lantang menyampaikan sikap partainya menolak bakal Calon Wakil pendamping Danny Pomanto dari partai Golkar, Andi Zunnun NH dan menolak berkoalisi dengan Partai Golkar di Makassar maupun di Sulsel.
“Menurut catatan kami di Partai Golkar, DPD Partai Golkar Sulsel maupun Partai Golkar tidak pernah mengajak Partai Nasdem untuk berkoalisi dalam Pilkada Serentak 2020, termasuk di Kota Makassar,” jelas Risman melaui keterangan tertulisnya, Jumat (1/5).
“Karena itu, Nasdem Sulsel tidak punya dasar untuk menolak Golkar Sulsel berkoalisi karena Nasdem Sulsel tidak pernah diajak berkoalisi oleh Golkar Sulsel. Tidak pernah diajak lalu menolak,” lanjutnya.
Faktanya kata Risman, DPP Partai NasDem di Jakarta yang datang ke kantor DPP Partai Golkar, dimana Partai Nasdem pada momen itu mengajak Partai Golkar untuk berkoalisi pada Pilkada Serentak 2020.
“Banyak berita tentang kedatangan Partai Nasdem ke kantor DPP Golkar. Sampai saat ini, Partai Golkar belum bersungguh-sungguh merespon ajakan itu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Partai Golkar Sulsel atau Golkar Makassar, atau partai manapun tidak pernah mencatatkan nama Andi Zunnun NH sebagai figur yang diajukan untuk menjadi bakal calon wakil Danny Pomanto pada pertengahan Maret itu hingga saat ini.
“Karena itu, Partai NasDem Sulsel tidak mempunyai dasar untuk menolak figur ini yang juga merupakan kader Partai Golkar. Penolakan Nasdem Sulsel ini mengalami gagal Administrasi,” katanya.
Perihal Danny Pomanto, Partai Golkar menjalankan mekanismenya dengan membuka pendaftaran agar figur dari luar partai Golkar dapat dicalonkan oleh Partai Golkar.
“Danny Pomanto datang mendaftar di DPD Golkar Makassar, mengikuti seluruh tahapan penjaringan, dan memenuhi segala persayaratan sebagaimana aturan dalam Partai Golkar. Setelah itu, DPP Partai Golkar menetapkan Danny Pomanto selaku satu-satunya bakal calon walikota Makassar dari Partai Golkar,” tandasnya.
Keputusan ini adalah keputusan Partai Golkar kata Risman. “Lalu kenapa Partai Nasdem yang menolak Partai Golkar! Apa hubungan antara keputusan internal Partai Golkar dan penolakan Partai Nasdem terhadap Partai Golkar? Danny Pomanto mendaftar di Partai Golkar bukan mewakili atau atas nama Partai Nasdem,” katanya.
Tak hanya itu, Risman juga menjelaskan keadaan obyektif Danny Pomanto di Partai Golkar. DPD Partai Golkar saat ini sedang menjalankan komitmen membantu Danny Pomanto bergabung dengan partai politik lain.
“Di Partai Golkar, Danny Pomanto merasa lebih nyaman bersama Partai Golkar karena dukungan partai Golkar tidak plin-plan, tidak mengambang, dan tidak mempermainkan Danny Pomanto,” ujarnya.
“Partai Golkar tidak membebani sumbangan miliaran rupiah kepada Danny Pomanto saat Partai Golkar menyelenggarakan Munas di Jakarta Desember 2019, agar nantinya Danny Pomanto mendapat rekomendasi pencalonan dari Partai Golkar,” tutupnya.
(Muh. Seilessy)