INIPASTI.COM, MAKASSAR-Seminar Nasional dalam rangka Milad ke-56 Universitas Muhammadiyah Makassar, di Gedung Balai Sidang Unismuh Makassar, Selasa 23 Juli 2019 dihadiri oleh ratusan peserta, mulai dari unsur pimpinan universitas, fakultas hingga prodi, dosen, pengurus lembaga kemahasiswaan, mahasiswa serta lembaga perbankan syariah mitra Unismuh Makassar.
Seminar yang bertemakan entrepreneurship atau kewirausahaan dalam menghadapi era industry 4.0 ini bertujuan untuk memberikan semangat sekaligus menanamkan jiwa entrepreneurship kepada mahasiswa Unismuh Makassar.
Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim, SE,MM, mengatakan, tema seminar ini sejalan dengan apa yang menjadi program pemerintah provinsi Sulsel dalam rangka melahirkan entrepreneur-entrepreneur bangsa yang handal.
Ini juga kata rektor, sejalan dengan budaya organisasi yang dibangun oleh Unismuh Makassar, salah satunya adalah budaya entrepreneurship.
Dikatakan, indicator sebuah negara atau bangsa disebut maju jika jumlah penduduknya itu 10 persen adalah pengusaha. Kalau demikian maka sejatinya Indonesia bisa lebih maju jika sekitar 26 juta penduduknya yang jadi pengusaha.
Namun data statistik, rupanya di negara kita yang kaya makmur ini, pengusahanya belum sampai mencapai 10 juta orang. Olehnya itu untuk masuk kategori sebuah negara maju maka Indonesia ini butuh hingga 20 juta pengusaha.
Institusi perguruan tinggi, yang membina generasi muda, semestinya perguruan tinggi tersebut bersungguh-sungguh untuk melahirkan entrepreneurship baru menuju era industry 4.0.
Univrsitas Muhammadiyah Makassar, yang memilik visi perguruan tinggi, yakni menjadi perguruan tinggi Islam terkemuka, unggul terpercaya dan mandiri pada tahun 2024, maka tentu dengan kemandirian yang dimiliki dan dengan budaya entrpreneurship yang dibangun maka Unismuh Makassar akan bisa melahirkan entrepreneur – entrepreneur baru yang berkarakter dimasa depan.
Rektor Prof Rahman Rahim, menggambarkan bahwa hampir semua fakultas dalam kurikulumnya mengajarkan dua semester tentang entrepreneurship. Dalam dua semester ini mahasiswa diajarkan ilmu teori sebagai motivasi serta ilmu terapan.
“Dengan pengetahuan kewirausahaan yang diberikan selama dua semester, maka mahasiswa tersebut termotivasi untuk mandiri sekaligus bisa membuka lapangan kerja sendiri tanpa harus menjadi PNS,”ujar Prof Rahman Rahim.
Menjadi pengusaha bukan sesuatu yang mustahil , tetapi alumni dari semua jurusan bisa menjadi pengusaha. Misalnya, lulusan kedokteran terbuka untuk menjadi pengusaha terkait soal bisnis kesehatan. Begitu pula fakultas lainnya bisa membuka bisnis sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing.-nasrullah-