INIPASTI.COM, BONE – Koordinator Daerah (Korda) Bone, Persatuan Karyawan Film dan Televisi (PKFT), Iwan Hammer turut mengawasi jalan open casting film Pamanca’ yang digelar di kabupatennya. Hal itu dilakukan karena pihaknya tidak ingin peristiwa casting yang berujung penipuan terjadi lagi di Bone. Menurutnya, pernah ada casting pemain untuk film yang diklaim berjudul ‘Pasir Berbisik’ pada 2010 lalu yang berujung penipuan. Ia mengatakan bahwa saat itu peserta casting diharuskan membayar sejumlah uang.
”Yang dulu itu merugikan orang karena bayar. Saya tidak tahu berapa mereka bayar. Tapi memang ada unsur penipuan,” ujar Iwan kepada wartawan di sela-sela casting yang berlangsung di Hotel Wisata Watampone, Kamis, (16/3/2017).
Setelah memantau dan mengawasi casting Film Pamanca’, ia pun mengapresiasi open casting yang digelar Rapindo Galesong Films tersebut. Ia mengakui bahwa hal itu bisa memberikan pengalaman kepada masyarakat Bone. “Alhamdulillah, casting ini ada peningkatan di Bone. Bisa mencari talenta-talenta di Bone. Mereka bisa menambah ilmu dan pengalaman perfilman,” ucapnya.
Menurutnya, perfilman di Bone cukup bagus. Beberapa sineas di kabupaten ini sudah memproduksi film. Seperti film berjudul ‘Mencari Jejak Arung Palakka’. Sementara PKFT Bone sendiri, katanya lagi, juga sudah memproduksi film berjudul ‘Cinta Pertamaku di Pattimpa’. Produksi yang akan ditayangkan pada Hari Film Nasional ini atas kerjasama Pemerintah Kabupaten setempat.
Sementara Juru Bicara Pamanca’ The Movie, Andi Iwan menjelaskan bahwa open casting film yang digarapnya itu gratis. Ia bahkan mengungkapkan bahwa peserta yang lolos akan mendapat kontrak eksklusif dan pelatihan akting di Jakarta. “Jadi casting ini kami yang tangani sendiri. Casting di empat daerah. Parepare, Bone, Bulukumba dan Makassar,” lanjut Andi Iwan.
Menurutnya, open casting pemeran utama ini diperluas wilayah pencariannya agar bisa mendapatkan pemeran utama sesuai tuntutan skenario. Seperti berwajah dan berkarakter Sulawesi Selatan. “Sebenarnya kami bisa lakukan di Makassar saja. Tapi karena ingin mencari bibit-bibit daerah maka kami lakukan tidak hanya di Bone saja. Kemarin kita di Kota Parepare, setelah di sini casting dilanjutkan di Bulukumba dan terakhir di Makassar,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tiap-tiap daerah akan dicari tujuh orang peserta, yang berarti total keseluruhan 28 orang. Kemudian 28 orang ini disaring lagi menjadi tujuh orang lagi sebagai pemeran utama. Sementara 21 orang sisanya, lanjut Andi Iwan, tetap dilibatkan dalam film tersebut.