Oleh: BAIZUL ZAMAN, S.Kom., M.T
INIPASTI.COM, Jika setiap orang bisa menahan diri untuk tidak menyebar hoax atau berita bohong di masa pandemi ini, mungkin saja persoalan yang ada tidak akan jauh lebih runyam. Bagaimana tidak, ditengah amukan virus mematikan Covid-19, hoax yang berkaitan dengan hal ini pun juga semakin merajalela. Akibatnya, banyak orang yang terjebak dalam kesesatan berpikir dan kebingungan untuk mengambil sikap.
Masih hangat diingatan penulis saat seorang kawan menceritakan kisah tragis yang dialaminya. Ia mengutarakan penyesalannya karena telah mempercayai rentetan berita bohong yang kerap masuk melalui pesan singkat di telepon genggamnya ataupun lewat media sosial yang ia akses hampir setiap saat. Ia pun akhirnya memilih untuk mengabaikan protokol kesehatan karena tidak mempercayai bahwa Covid-19 itu benar adanya. Sehingga pada akhirnya ia pun jatuh sakit dan dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Senada dengan apa yang terjadi diatas, unggahan seorang warganet beberapa hari yang lalu di media sosial sosil juga cukup memilukan hati. Ia menceritakan apa yang dialami oleh orang tuanya yang enggan untuk melakukan vaksinasi karena sudah terlanjur percaya dengan berbagai berita bohong yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 adalah sesuatu yang mengerikan. Sehingga pada akhirnya orang tuanya tersebut terpapar Covid-19 dengan gejala berat dan akhirnya meninggal dunia.
Selain dua kejadian diatas, tentu saja masih banyak lagi kejadian-kejadian lainnya yang merupakan imbas dari berita bohong yang akhir-akhir ini memang sudah cukup meresahkan.
Selain menyesatkan banyak orang, maraknya berita bohong seputar Covid-19 juga telah menjadi batu sandung bagi pemerintah yang saat ini sedang berupaya untuk segera membendung penyebaran Covid-19. Dengan demikian, jika eskalasi penyebaran berita bohong ini tidak segera dibendung maka tentu saja hal itu akan semakin memperburuk keadaan.
Perlu Perhatian yang Serius
Jika kita melihat data-data yang dirilis oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika(Kominfo), disebutkan bahwa sejak tahun 2020 hingga memasuki bulan Agustsu 2021 sudah ada ribuan berita bohong yang tersebar melalu berbagai macam kanal sosial media. Baik itu Facebook, whatsapp ataupun youtube. Semua itu diproduksi secara acak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sayangnya, sampai saat ini, dari sekian banyak kasus berita bohong yang ada itu, hanya beberapa diantaranya yang diproses. Selebihnya hanya berlalu begitu saja tanpa adanya kejelasan. Padahal, dampak yang ditimbulkannya sudah cukup banyak merugikan banyak pihak. Oleh karena itu sudah sepatutnya hal ini mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah ataupun pihak terkait lainnya.
Paling tidak, khusus di masa pandemi ini, pemerintah wajib membentuk sebuah badan khusus yang independent dengan tugas utama untuk memburu para penyebar berita bohong terkait Covid-19 sampai keakar-akarnya. Setelah itu menjatuhkan sanksi kepada pelakunya tanpa embel-embel apapun.
Tentu saja kita semua berharap bahwa sanksi yang diberikan disini bukan hanya sekedar teguran atau peringatan saja. Akan tetapi lebih kepada hal yang dapat memberikan efek jera. Dengan demikian maka mereka tidak akan mengulangi perbuatan serupa dimasa yang akan datang.
Butuh Dukungan Semua Pihak
Memang bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk bisa membendung penyebaran berita bohong di masa pandami ini. Sehingga, jika hanya pemerintah saja yang menanganinya, maka itu akan butuh waktu lama. Oleh karena itu, butuh kerjasama dari semua pihak agar bisa teratasi dengan cepat.
Sebagai masyarakat yang menginginkan agar pandemi ini cepat berlalu, maka kita semua harus bersikap kritis dan cedas dalam menyikapi setiap informasi yang ada. Ketika ada informasi yang tidak jelas sumbernya, maka sebisa mungkin kita mengecek kebenarnya dan tidak langsung menyebarkanya begitu saja.
Tidak begitu sulit tentunya untuk melakukan hal itu. Pasalnya, pemerintah sudah begitu banyak menyediakan kanal-kanal online yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk memvalidasi setiap informasi yang ada. Selain itu, kita juga bisa melaporkan semua berita bohong yang kita temukan melalui layanan resmi yang tersedia.
Memang, upaya untuk membendung berita bohong di masa pandemi seperti saat ini bukanlah pekerjaan yang gampang. Akan tetapi, jika kita semua mau turun tangan untuk melakukannya bsersama-sama dengan pemerintah ataupun pihak terkait lainnya, maka bukan tidak mungkin kita bisa membendung laju penyebaran berita bohong yang sudah semakin meresahkan.