INIPASTI.COM, MAKASSAR – Secara umum Konvergensi media di definisikan sebagai penggabungan media massa dengan teknologi digital yang berkembang saat ini. Konvergensi media yang sebenarnya bukan hanya membahas perkembangan teknologi yang kian cepat, konvergensi mengubah hubungan antara teknologi,industry, pasar dan gaya hidup.
Teori konvergensi media yang di teliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2016, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
Tak bisa dipungkiri bahwa konvergensi media mengubah perkembangan masyarakat dahulu hingga sekarang ini, dimana masyarakat terdahulu lebih cenderung berkomunikasi atau berinteraksi dengan gaya face to face atau saling mengirim surat, tetapi dengan adanya konvergensi media masyarakat lebih cenderung berkomunikasi dengan menggunakan teknologi handpone, karena di dalam sebuah handpone banyak aplikasi yang dapat diperoleh untuk berkomunikasi dengan lainnya yang disebut media social, yang termasuk media social adalah Facebook, Twitter, Youtube, instagram, whatsapp yan menggunakan jaringan internet.
Istilah konvergensi media tak lepas kaitannya dengan digitalisasi atau pemanfaatan multimedia dengan berbagai macam aspek, dengan inilah masyarakat lebih mudah mengakses informasi atau kemudahan dalam menyebar informasi yang bermanfaat kepada khalayak seputar pendidikan, hiburan, pekerjaan dan lain-lain , dengan disertai audio, gambar maupun naskah.
Informasi akan mengalir lebih cepat dan fleksibel dengan adanya konvergensi media. Mengapa tidak ? dengan adanya konvergensi media yang menghadirkan media online , yaitu halaman yang berisi beragam informasi dengan satu doman web masyarakat lebih mudah dan cepat mengakses suatu berita tanpa harus menunggu sehari untuk diterbitkannya suatu Koran atau majalah.
Hadirnya konvergensi media tentunya memberikan pengaruh positif dan negative terhadap masyarakat, adapun pengaruh negatifnya seperti yang dilihat di lingkungan sekitar , anak-anak yang masih di bawah umur sudah diberikan gadget, dan tanpa pengawasan orang tua . padahal anak- anak yang di bawah umur mudah terpengaruh dari adanya internet, ia belum begitu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk . Sehingga anak tersebut cenderung lebih menyukai menggunakan gadget karena ketergantungan dengan aplikasi canggih yang terdapat di satu gadget saja. Sehingga pola interkasi anak pun lebih ke gadget daripada keluarga atau teman-teman lainnya, nah inilah yang harus diperhatikan orang tua terhadap anaknya.
Seiring dengan perkembangan teknolOgi yang semakin pesat, maka masyarakat juga harus pintar dalam menggunakan media . sehingga tidak merugikan diri sendiri di masa kini hingga masa depan anak.
Nur Avni
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI