INIPASTI.COM: Pada Senin 1 Januari 2024 waktu setempat, otoritas pembangkit tenaga nuklir Jepang segera mengambil langkah-langkah pencegahan dengan memeriksa reaktor nuklir pembangkit listrik di Ishika, Prefektur Ishikawa, setelah wilayah tersebut diguncang oleh gempa magnitudo 7,4. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah reaktor nuklir tersebut terdampak akibat guncangan gempa yang terjadi.
Perusahaan Hokuriku Electric Power menyatakan bahwa dua reaktor pembangkit tenaga nuklir di Shika telah dimatikan sebagai langkah keamanan saat gempa terjadi. Meskipun demikian, laporan dari AFP menyebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang terdeteksi dari reaktor Shika setelah gempa.
“Telah dikonfirmasi bahwa tak ada tanda-tanda mencurigakan di reaktor pembangkit tenaga nuklir Shika (di Ishikawa) dan di sejumlah stasiun hingga saat ini,” ujar juru bicara Gubernur Ishikawa, Yoshimasa Hayashi.
Gempa magnitudo 7,4 yang melanda Prefektur Ishikawa, terutama di wilayah Noto, memiliki kedalaman yang cukup dangkal, yaitu 10 kilometer. Prefektur Ishikawa merupakan wilayah yang paling parah terdampak oleh gempa ini.
Meskipun demikian, otoritas Jepang belum mencabut peringatan tsunami di seluruh garis pantai barat akibat dampak dari gempa tersebut. Warga dihimbau untuk tetap waspada dan segera melakukan evakuasi sesuai peringatan yang telah dikeluarkan.
Situasi ini terus dipantau oleh pihak berwenang untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat serta untuk meminimalkan risiko potensial yang dapat timbul akibat guncangan gempa tersebut (sdn)