INIPASTI.COM, JAKARTA – Persoalan bangsa saat ini masih berfokus pada langkah-langkah yang diupayakan untuk terus berjuang dan bertahan di tengah pandemi Covid19. Untuk itu Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengajak segenap komponen bangsa untuk berpartisipasi dan bergotongroyong dalam melawan Covid19 ini.
“Saya kira masyarakat harus disiplin untuk bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah sebagai upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid19. Namun, pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus segera memenuhi kebutuhan dasar warga masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dari Covid19,” kata Ace dikutip dari suaradewan.com.
DPR RI Ajak Masyarakat Indonesia Gotong Royong LawanĀ Covid-19 https://t.co/VQIcdwPXeG pic.twitter.com/YcvqqhrETe
— suaradewan.com (@suaradewankita) April 28, 2020
Dilansir @BNPB_indonesia, per 28 April 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif sudah mencapai 9.511 setelah tambahan kasus baru 415, sedangkan sembuh 1.254 kasus dan 773 meninggal masing-masing kumulatif.
Update Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 28 April 2020 Pukul 12.00 WIB. #BersatuLawanCovid19 pic.twitter.com/fOKGDtvIyZ
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) April 28, 2020
Permasalahan penanganan wabah ini memang harus dilakukan terpadu dan transparan, untuk mendukung strategi yang digunakan terutama terkait data. Reuters menginvestigasi belum lama ini, ada kematian 2.200 kasus, yang mungkin sangat jauh terpaut dari data resmi pemerintah.
EXCLUSIVE: More than 2,200 Indonesians have died with acute symptoms of COVID-19 but were not recorded as victims of the disease, a @Reuters review of data shows https://t.co/qQvR9T3Bp5 via @tom_allard @_KateLamb pic.twitter.com/zisJjnj0w5
ā Reuters (@Reuters) April 28, 2020
Sementara itu, diduga ada 200 ribu lebih ODP Corona di Indonesia menurut pantauan @vivacoid. “Hati-hati jaga diri, ada 200 ribu lebih ODP corona di Indonesia.” vivacoid mengingatkan.
Hati-hati Jaga Diri, Ada 200 Ribu Lebih ODP Corona di Indonesia https://t.co/tH6gDmGuYZ
— VIVAcoid (@VIVAcoid) April 28, 2020
Pemerintah daerah tidak sedikit berhadapan dengan dilema di tengah pandemi. Salah satunya yang mendapat perhatian dari pemilik akun Twitter @msaid_didu, mantan petinggi kementerian BUMN di era yang lalu ini, menanggapi sebuah berita @geloranews, terkait diizinkannya TKA Cina masuk Sultra oleh pemerintah pusat, sedang Gubernur dengan tegas menolaknya. “Dukung pemda utk melindungi daerah masing-masing.” Cuit Muhammad Said Didu.
Pemerintah Pusat Izinkan 500 TKA Cina Masuk Sultra, Gubernur Ali Mazi Menolak dengan Tegashttps://t.co/lcrZg6MNw7
— GELORA NEWS (@geloraco) April 28, 2020
Tidak sederhananya persoalan pandemi Covid19 ini diakui sendiri oleh Presiden Jokowi. Lewat akun Twitternya presiden seakan ingin menunjukkan bahwa kita tidak bisa jalan sendirian, bangsa-bangsa di dunia harus dengan kebersamaan mengatasi masalah ini. “Covid-19 ini tidak mengenal batas negara, suku, dan agama. Kita tak mungkin menanganinya sendirian.” Kata Presiden Jokowi.
“Karena itulah, saya telah berbicara dengan pemimpin negara Arab Saudi, UEA, AS, RRT, Rusia, Jepang, Singapura, Australia, dll, dalam semangat solidaritas untuk saling membantu.” Pungkasnya.
Covid-19 ini tidak mengenal batas negara, suku, dan agama. Kita tak mungkin menanganinya sendirian.
Karena itulah, saya telah berbicara dengan pemimpin negara Arab Saudi, UEA, AS, RRT, Rusia, Jepang, Singapura, Australia, dll, dalam semangat solidaritas untuk saling membantu. pic.twitter.com/FXY69sYmph
— Joko Widodo (@jokowi) April 28, 2020