INIPASTI.COM, JAKARTA – Pasca Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) memutuskan pada Rabu (31/03/2021), untuk menolak Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat versi KLB SUMUT.
Sementara itu Tagar #Begal Partai Tumbang, memuncaki trending di Twitter pada Kamis (01/04/2021), hal tersebut karena kekalahan Partai Demokrat versi KLB Sumut dengan Ketua umum Moeldoko.
Bukan tanpa alasan Tagar tersebut memuncaki trending di Twitter, setelah sebelumnya perebutan kekuasaan dalam Partai Demokrat heboh lantaran pemerintah disebut-sebut ikut bermain dalam dualisme tersebut.
Ribut berebut Partai Demokrat beberapa minggu terakhir menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat terutama di media sosial sampai pada Kamis (1/04) Tagar Begal Partai Tumbang puncaki trending.
Saling balas membalas argumen kedua Kubu yakni Demokrat Kubu AHY VS Demokrat Kubu Moeldoko,Hingga AHY mempertanyakan Ideologi politik seperti apa yang dianut oleh KSP Moeldoko.
“kami patut bertanya apa Ideologi yang dianut KSP Moeldoko?, apakah Ideologi yang sifatnya memecah belah melalui fitnah keji yang tidak bertanggung jawab? ” kata AHY dalam konferensi pers pada Senin (29/03/2021).
Pernyataan tersebut dilontarkan AHY setelah sebelumnya Moeldoko sempat mengeluarkan statement bahwa ada pergeseran arah Demokrasi dalam Partai Demokrat.
Dikutip dari Channel Youtube TvOneNews
“orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi arah demokrasi sudah bergeser ke dalam tubuh partai Demokrat, ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan Nasional yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024 (pilpres) pertarungan ini terstrukr dan gampang dikenali ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia emas 2045,”
Dalam kesempatan tersebut juga Moeldoko menegaskan bahwa bukan hanya sekedar menyelamatkan Partai Demokrat tetapi juga menyelamatkan Bangsa dan negara.
“ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh partai Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan partai Demokrat tetapi juga menyelamatkan bangsa dan negara,” Tegas Moeldoko.
//LIMINDO