INIPASTI.COM, MAKASSAR-Pelantikan pejabat struktural Unismuh lingkup Unismuh Makassar, Selasa, 24 Juli 2018, di Gedung Balai Sidang Unismuh Makassar, merupakan yang terbesar sepanjang periode masa kepemimpinan Dr H Abdul Rahman Rahim, SE,MM sebagai rektor Unismuh Makassar.
Ada sekitar 60-an pejabat struktural, yang terdiri dari ketua program studi (S1 dan S2), sekretaris prodi, Sekretaris Pengabdian pada Masyarakat serta Asdir III Program Pascasarjana S2 lingkup Unismuh Makassar secara serentak dilantik oleh Rektor Unismuh Makassar, Dr H Abdul Rahman Rahim, SE,MM.
Acara pelantikan turut dihadiri Ketua BPH Unismuh Makassar, DR Ir HM Syaiful Saleh, M.Si, Wakil Rektor I, DR Ir H Rakhim Nanda, Wakil Rektor II, Dr H Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor IV, Ir H Saleh Molla dan Plt Wakil Rektor III, Dr Nursalam, M.Si, para dekan serta sejumlah pejabat struktural lingkup Unismuh Makassar.
Ada yang menarik dalam acara pelantikan, seluruh pejabat yang dilantik telah menandatangani fakta integritas sebagai komitmen dari amanah yang diberikan pimpinan universitas kepada yang bersangkutan.
“Amanah ini tidak hanya diucapkan, tetapi ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Karenanya amanah ini harus dijalankan sebagaimana mestinya,”tandas Rektor Rahman Rahim.
Rektor Rahman Rahim, menganggap ketua prodi maupun sekretaris prodi yang dilantik ini adalah garda terdepan dalam mengawal berjalannya Catur Dhama Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyaan).
Karenanya rektor berharap pejabat yang dilantik bisa bekerja lebih baik, untuk bisa mengantar Unismuh Makassar dalam mewujudkan visinya sebagai pergurun tinggi Islam Terkemuka, unggul, terpercaya dan mandiri pada tahun 2024.
Sementara Ketua BPH Unismuh Makassar, Dr HM Syaiful Saleh, M.Si dalam amanahnya, mengharapkan pejabat struktural Unismuh yang baru dilantik hendaknya melaksanakan dengan sungguh-sungguh amanah yang diberikan oleh pimpinan universitas.
“Berikanlah pelayanan yang terbaik kepada siapa saja yang dilayani, termasuk mahasiswa. Kalau perlu ketua-ketua prodi turun mengecek langsung perkembangan mahasiswanya, biasakanlah menyapa dengan anak mahasiswa dengan sapaan ananda. Itu jauh lebih menyentuh hatinya ketimbang dengan pendekatan normative,”tandas Syaiful.
Syaiful juga menyinggung sejumlah aturan internal dalam kampus, termasuk larangan merokok dan lainnya. Ketua BPH ini berharap larangan internal kampus bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya.-nasrullah-