INIPASTI.COM, MAKASSAR, – Membedah Peluang Partai Islam di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dibahas khusus dalam forum ngobrol politik di Warkop Dottoro, jalan Topaz Raya Makassar, Selasa 13 November 2018.
Dewan Pakar Pedoman Suara Indonesia, Sawedi Muhammad yang hadir memulai diskusi dengan temuan survei elektabilitas partai Islam jelang Pemilu 2019 jauh di bawah partai non berbasis keagamaaan.
“Partai-partai islam mengalami kekhawatiran. Hanya pkb yang diprediksi lolos. Saya kira ini menjadi tantangan terbesar ke depan. Untuk lolos PT, dan itu bukan hal yang mudah,” ujar Sawedi Muhammad.
Menanggapi itu, Ketua DPW PPP Muh Aras menjelaskan, bahwa PPP optimis bisa lolos dari ambang batas parlemen treshold 4 persen di Pemilu 2019. Menurutnya, partai berlambang ka’bah memiliki basis sendiri dibanding partai lain.
“Kami kita tidak khawatir dengan parlemen treshold. Meski sebelum pemilu kita selalu di tempatkan di bawah, tapi setiap hasil Pemilu alhamdulillah selalu di atas 5 persen. Maka kita tetap memaksimalkan konstituen yang berkontribusi bekerja membantu PPP,” ujar Aras.
Selain itu kata dia, PPP memiliki perjuangan kongkret di parlemen. Seperti memperjuangkan Rancangan Undang-undang Pesantren dan Madrasah, dan undang-undang Anti Pornografi.
“PPP sangat nyata perjuangannya, mulai dari undang-undang perkawinan, kpk, undang-undang miras, undang-undang pronografi dan undang-undang madrasa,” tandas Aras yang juga Caleg DPR RI Dapi 2 Sulsel ini.
Sementara Dr. Firdaus Muhammad berpendapat bahwa partai-partai Islam harus memiliki pola dan strategi berbeda dalam menggaet pemilih Pemilu 2019.
“Gagasan serta pola partai Islam menurut saya harus berbeda. Partai islam harus punya strategi khusus, kalau PPP saya pikir punya modal sosial dan basis tersendiri,” ujar Firdaus.
(Muh. Seilessy)