INIPASTI.COM,MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar berencana mengandeng investor dari Jepang, yakni Sumitomo Corporation dan Hitachi Zosen dalam mengembangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, (PLTSa) yakni mengubah sampah menjadi energi listrik.
Seperti diketahui sampah menjadi salah satu perhatian di Kota Makassar, Pasalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diprediksi hanya mampu menampung tumpukan sampah hingga tahun 2020 mendatang.
Saat ini, TPA Makassar memproduksi sampah bisa mencapai 1.131 Ton per hari, per bulan sebanyak 33 Ribu Ton dan 407 Ribu Ton per tahun. Dengan estimasi jumlah penduduk kota Makassar 1,5 Juta jiwa.
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengungkapkan, nantinya jika kerjasama ini terjalin maka 1 ton sampah mampu menghasilkan listrik sebesar 400-800 kWh.
“Kami memang memerlukan teknologi seperti itu karena kita baru bisa mengangkut sampah kita sebanyak 80 persen per hari dari total produksi sampah kita,” kata Iqbal
Ia menambahkan, sampahatau gas metan sampah dibakar menghasilkan panas yang memanaskan uap pada boiler steam supercritical.
Uap kompresi tinggi kemudian menggerakkan turbin uap dan flywheel yang tersambung pada generator dinamo dengan perantara gear transmisi atau transmisi otomatis sehingga menghasilkan listrik.
Iqbal pun berharap dengan adanya teknologi tersebut kota Makassar setidaknya bisa menjadi salah satu kota metropolitan yang ramah lingkungan.
Untuk dasar hukum pembangunan PLTSa sangat jelas yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan pada 12 April 2018.
(Resti Setiawati)