INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, tetap optimis dapat menurunkan angka stunting, dengan sejumlah program yang telah dilakukan, dimana pada tahun 2025 ditargetkan turun yaitu 23,8 persen, dari 27,4 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Malik Faisal, usai menghadiri kegiatan Penilaian Kinerja 8 Konvergensi Aksi Penurunan Stunting, di Hotel Swiss Bell Makassar , Kamis (30/5).
Malik menambahkan, berdasarkan surat terbaru dari Bapenas, target nasional tadinya 14 persen di 2024, dan ternyata ada pemutakhiran data di 2025, target nasional itu jadi 19 persen.
“Khusus Sulsel target Provinsi di 2025 jadi 23,5 persen. Kami optimis dengan pak Pj Gubernur, (Prof Zudan, red) insyallah kami mau capai dibawah 20 persen, sekarang persentasenya 27,4 persen. Kalau untuk kejar 20 persen harus kerja keras untuk bisa dapat. Sehingga target Sulsel 6 persen di 2045 itu bisa tercapai sedangkan target nasional itu di 5 persen,” papar Malik
Malik mengakui, jika pada hasil prevelensi Stunting di 2023 memang ada daerah naik dan turun, diantaranya daerah yang turun yaitu, Luwu Utara dari 29,8 persen menjadi 15,5 persen, sedangkan Gowa dari 33 persen sekarang persen atau turun 11,9 persen, Bantaeng dari 22,1 persen turun menjadi 15,8 persen.
Sedangkan untuk daerah kenaikan tertinggi Kabupateb Enrekang, dari 26,4 persen menjadi 34,9 persen kemudian Barru dari 14,1 persen menjadi 22,1 persen.
Menurutnya, angka ini fluktuatif , disebabkan beberapa faktor. ” Menurut kami ada hal belum disiplim seperti enumerator yang melakukan survey dilapangan itu kompetensinya masih diragukan. Kami curigai sistem rekruitmennya masih kekeluargaan itu akan diperbaiki kedepannya.
Selain itu, Malik menjelaskan stunting selalu dianggap masalah pemerintah, padahal stunting itu urusan semua elemen. Masyarakat, Perguruan Tinggi dan sektor usaha sehingga bisa diselesaikan bersama, ” kalau pemerintah saja sangat sulit,” paparnya
Kemudian, ia menyatakan pola pikir, masyarakat yang memproduksi generasi nanti belum sadar mereka melahirkan investasi generasi pelanjut untuk tahun 2045, “Harus ditanamkan menciptakan generasi berkualitas dengan target Indonesia emas 2045 dengan kekuatan ekonomi ke 5 terbesar di dunia,” paparnya.
(Iin Nurfahraeni)