Oleh: Ismail Rasulong
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar
INIPASTI.COM, OPINI- Pelaksanaan pemilihan legislatif 2024 yang baru usai dan menunggu penetapan KPU secara resmi, telah menghasilkan dinamika politik baru di Sulawesi Selatan. Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak pada bulan Nopember 2024 yang akan datang. komposisi anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan yang terpilih memberikan gambaran adanya perubahan yang mengejutkan, Partai Golkar yang selama ini selalu mengungguli partai-partai lainnya, tetapi di pemilu 2024 ini Partai Golkar kalah bersaing dalam menempatkan kader-kadernya di DPRD Propinsi sehingga bisa dipastikan kursi Ketua DPRD akan lepas dari Partai Golkar.
Dilihat dari komposisi caleg terpilih untuk mengisi kursi DPRD Propinsi Sulawesi Selatan Partai Nasdem dengan perolehan 17 Kursi menjadi pemenang Pemilu di Sulsel disusul oleh Partai Golkar di posisi kedua dengan 14 kursi, kemudian Gerindra dengan 13 Kursi. Selanjutnya disusul oleh PKB dengan 8 Kursi, PPP juga 8 Kursi, Demokrat 7 Kursi, PKS juga 7 Kursi, PDIP 6 kursi, PAN 4 Kursi, dan Hanura dengan 1 Kursi. Menurut ketua Jaringan Advokasi dan Pendidikan Politik (JAPPI) Alfian Abdullah, “dengan komposisi demikian bisa dipastikan hanya Partai Nasdem yang bisa mengusung Calon Gubernur tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya”. Oleh karena itu menurutnya, hal ini menarik untuk dicermati ke depan terutama melihat sekian banyak nama yang beredar untuk menjadi calon gubernur di Sulawesi Selatan.
Partai Golkar di Sulawesi Selatan yang selama ini dikenal sebagai basis kulturalnya, dulunya menguasai mayoritas komposisi DPRD baik ditingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota, serta menguasai eksekutif dengan menempatkan kader-kadernya sebagai kapala daerah/wakil kada. Untuk tahun 2024 ini dimana ajang poltik Pemilihan Kepala Daerah Serentak Partai Golkar Sulsel sudah tidak memiliki kemewahan politik mengusung Calon Gubernur secara mandiri, maka untuk pillada tahun ini harus melakukan langkah-langkah politik yang cerdas dengan membangun koalisi politik dengan partai lainnya agar calon kepala daerah / wakil kepala daerah yang mereka usung dapat terpilih. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Partai Golkar di Sulsel agar trend negative kinerja partai dapat ditekan dan bangkit kembali dengan memenangkan pilkada untuk menguasai eksekutif di Sulawesi Selatanm.
Meskipun belum ada pengusungan secara resmi kepala daerah oleh partai-partai yang ada di Sulawesi Selatan tetapi hal tersebut telah menjadi perbincangan hangat masyarakat. Oleh sebab itu JAPPI sedang melakukan kajian pasca Pileg 2024 untuk menemukenali perilaku politik di Sulawesi Selatan dan pada bulan April 2024 kami akan mulai melakukan survey terhadap sekian banyak nama yang beredar selaku calon kepala daerah untuk mengetahui popularitas dan elektabilitasnya. Demikian dikemukakan Ismail Rasulong selaku Ketua Tim Kajian JAPPI kepada media.