INIPASTI.COM – Pemimpin itu adalah kompas bagi pengikutnya. Kata-kata, ucapan dan tindakan seorang pemimpin sangat berbisa, dapat menyembilu hati dan pikiran rakyatnya. Tidak sedikit ekspresi seorang pemimpin dapat mempengaruhi tindakan pengikutnya. Pidato seorang pemimpin akan menyeret massa ke arah ujung lidah pemimpinnya.
Pemimpin yang mau mengambil hati rakyatnya cenderung menggunakan panggung dan podium untuk menyihir hati rakyatnya. Pidato seorang pemimpin akan membakar jiwa raga rakyatnya yang sedang membeku sekalipun. Di sinilah terkuak fungsi pidato politik dihubungkan dengan pemimpin dan rakyatnya, sebagai alat pengikat antara elit dan massa.
Sejarah telah mencatat banyak peristiwa, terutama pada kekuatan pidato untuk membangkitkan kekuatan dan persatuan rakyat. Pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyatnya, biasanya menggunakan pidato dengan narasi yang mengharukan untuk mempersatukan rakyatnya.
Berikut ini lima pidato bersejarah dari penjuru dunia, dikutip dari: http://abcnews.go.com
1. Pidato “I Have A Dream” oleh Martin Luther King Jr.

“I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.”
Pidato Martin Luther King ini barangkali adalah pidato paling dikenal sepanjang sejarah. Setelah longmarch di Washington pada 28 Agustus 1963, ia menyampaikan pidato panjangnya yang menggetarkan hati ini. Pidato mengenai cita-citanya akan kesetaraan hak-hak bangsa Afrika-Amerika dengan bangsa kulit putih ini disampaikan di Lincoln Memorial dan disaksikan langsung oleh dua ratus ribu orang, tak hanya dari kalangan Afrika-Amerika namun juga bangsa kulit putih.
Hingga kini, semangat Luther King masih membius banyak orang, dan disebut-sebut menjadi titik awal yang empat puluh lima tahun kemudian berhasil mengantarkan seorang Afrika-Amerika menjadi Presiden Amerika Serikat.
2. Gettysburg Address oleh Abraham Lincoln

“Fourscore and seven years ago our fathers brought forth on this continent, a new nation, conceived in Liberty, and dedicated to the proposition that all men are created equal.”
Abraham Lincoln adalah salah satu presiden Amerika Serikat yang paling dicintai rakyatnya. Di masa pemerintahannya, banyak sejarah besar terjadi, salah satunya perang sipil. 19 November 1863 ia berpidato di hadapan para tentara dan sipil di Gettysburg. Pidato itu disebut sebagai salah satu pidato terbaik yang pernah disampaikan, sekaligus tersingkat karena tak lebih dari 263 kata.
3. Pidato Queen Elizabeth Pasca Kematian Lady Diana

Inggris berduka setelah tragedi nahas yang menewaskan Lady Diana di tahun 1997. Warga mendatangi Buckingham Palace dan menaruh karangan bunga. Perhatian dunia berpusat pada Inggris, sementara Ratu Inggris tak juga menyampaikan belasungkawa.
Perhatian publik makin meningkat, kesedihan warga di mana-mana, hingga akhirnya Ratu kembali terlihat di publik. Lima hari pasca tragedi, Ratu Elizabeth II menyampaikan pidato tribute melalui televisi.
4. Pidato Permohonan Maaf Oleh Kevin Rudd

“For the pain, suffering and hurt of these Stolen Generations, their descendants and for their families left behind, we say sorry.”
Australia punya sejarah masa lalu yang diingat oleh masyarakat dunia. Sejarah yang kemudian memisahkan tata hidup warga Australia asli dan para pendatang. Kamu bisa baca tentang “Stolen Generations” untuk cari tahu lebih lanjut. PM Australia saat itu, Kevin Rudd, membacakan pidato ungkapan maaf kepada suku asli atas peristiwa memilukan itu; yang memisahkan orang tua, anak, dan saudara dari keluarganya. Pidato ini disambut oleh masyarakat luas.
5. Concession Speech Oleh John Mc Cain

John McCain mungkin bukanlah pemimpin dunia, ia tak pernah memimpin sebuah negara. Tapi ia pernah menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat.
Pada 2008, malam hari setelah pemungutan suara, McCain mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Barack Obama di hadapan para pendukungnya di Arizona. Banyak pihak menilai pidato McCain sebagai sikap politik yang ksatria. Melalui pidatonya, McCain berterima kasih atas segala dukungan yang diterimanya serta menyampaikan dukungannya kepada presiden terpilih. Ia juga mengakui keunggulan kompetitornya itu. Salut. (RED)