INIPASTI.COM – Glen Malcolm Conning, seorang pilot helikopter asal Selandia Baru berusia 50 tahun, dilaporkan tewas dalam serangan brutal oleh kelompok separatis di Papua Tengah, Indonesia.
Dilansir dilaman Republik, Conning, yang berasal dari Motueka, dikenal sebagai penerbang berpengalaman di Pulau Selatan Selandia Baru dan bekerja untuk perusahaan penerbangan Indonesia, Intan Angkasa Air Service.
Peristiwa tragis ini terjadi setelah helikopter yang dipiloti Conning mendarat di Distrik Alama, Mimika. Seperti dilaporkan oleh media Selandia Baru, New Zealand Herald, Conning adalah sosok yang dihormati dan dicintai di komunitasnya.
Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok bersenjata Papua Merdeka, yang menembak, membacok, dan kemudian membakar Conning beserta helikopter yang dipilotinya.
Meski Conning tewas secara tragis, dua penumpang lainnya yang terdiri dari seorang bayi dan seorang anak-anak berhasil selamat karena mereka merupakan warga setempat.
Insiden ini menjadi perhatian serius, terutama karena ini merupakan pembunuhan pertama terhadap warga negara asing oleh kelompok separatis Papua Merdeka dalam 20 tahun terakhir.
Sebelumnya, pada Februari 2023, kelompok yang sama juga menyerang maskapai penerbangan sipil Susi Air di Lapangan Paro, Nduga, Papua Pegunungan, dan menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Marthens, yang hingga kini belum dibebaskan.
Pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) belum dapat memastikan apakah mereka bertanggung jawab atas penyerangan dan pembunuhan ini.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa hingga Senin malam, belum ada laporan resmi dari wilayah tersebut ke markas mereka.
Kementerian Luar Negeri & Perdagangan Selandia Baru (MFAT) menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak berwenang di Indonesia.
Sementara itu, tim Satgas Operasi Damai Cartenz yang berusaha menjangkau lokasi kejadian masih menghadapi kesulitan akibat kondisi geografis yang sangat terisolasi di Distrik Alama.
Pembunuhan ini telah menggemparkan masyarakat internasional dan menimbulkan keprihatinan mendalam tentang kondisi keamanan di wilayah Papua (sdn)