INIPASTI.COM, MAKASSAR — Pimpinan kecamatan (Pincam) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bulukumba akan melakukan gugatan ke Mahkamah Partai Golkar di Jakarta.
Langkah itu dilakukan setelah mereka merasa dizalimi oleh pengurus DPD II Golkar Kabupaten Bulukumba dan DPD I Golkar Sulawesi Selatan terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) di daerahnya.
Sebelumnya, puluhan kader Partai Golkar Bulukumba menggelar demo di Kantor DPD II Partai Golkar Bulukumba, di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Minggu, (29/08/2021).
Mereka kecewa dengan kepimpinan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) sekaligus Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin. Mereka pun melampiaskan kekecewaannya dengan menyegel Kantor DPD II Partai Golkar Bulukumba.
“Saya bersama seluruh pimpinan kecamatan yang dipecat saat menjelang Musda sementara menyusun laporan untuk diajukan ke Mahkamah Partai,” sebut Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Bulukumba, Andi Hidayat Pangki.
Andi Hidayat menegaskan bahwa pergantian pimpinan kecamatan menjelang Musda merupakan pelanggaran Peraturan Organisasi (PO). Fatalnya lagi, kandidat ketua Golkar tidak diundang menghadiri Musda.
“Saya ini sudah 35 tahun di Golkar Bulukumba. Saya mantan anggota DPRD. Saya yang pertama AMPG di Bulukumba. Dan baru kali ini saya melihat Musda DPD II Partai Golkar se Sulsel ribut terus. Tidak pernah terjadi Musdah semacam ini,” ungkap Andi Hidayat.
“Soal pimpinan kecamatan, tentu saja mereka harus melakukan pergantian. Kalau tidak, mereka sulit menang. Karena seluruh pimpinan kecamatan dipegang oleh Andi Hamzah Pangki. Dewan pertimbangan Golkar Bulukumba juga dipecat semua. Pastinya, ini semua menjadi bahan kami untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Partai,” terang Andi Hidayat.
Sementara itu, Koordinator lapangan, Muhammad Sudirman Bagas, mengatakan pemuda dan pengurus Partai Golkar Bulukumba yang dipecat secara sepihak oleh pelaksana Musda X Partai Golkar menolak keras kehadiran Taufan Pawe yang menunjuk Nirwan Arifuddin sebagai Plt Ketua Golkar Bulukumba.
“Keberadaan Taufan Pawe harus dihilangkan dari Partai Golkar Sulsel karena membuat kacau di internal Partai Golkar Kabupaten Bulukumba,” kata Sudirman di Kantor DPD II Partai Golkar Bulukumba.
Mereka meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk segera melakukan pergantian kepada Taufan Pawe sebagai Ketua Golkar Sulsel. Sebab jika tidak, pihaknya mengancam bakal menduduki sepenuhnya kantor Golkar tersebut.
“Kami meminta segera Taufan Pawe untuk di Plt-kan. Kemudian Taufan Pawe diminta untuk mundur dari ketua karena memicuh kemarahan kader serta pengurus di Kecamatan,” bebernya.
(Muh. Seilessy)