INIPASTI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyebut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT Luwu Timur Gemilang, dan PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) terkait pengelolaan blok tambang adalah sejarah.
“Hari ini menjadi sejarah besar bagi Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Luwu Timur. Dalam sejarah provinsi dan Kabupaten Luwu Timur, inilah pertama kalinya memiliki blok tambang (nikel) yang dimiliki sendiri bekerjasama dengan PT Antam,” kata Prof Zudan.
Ia menyatakan, pentingnya kerjasama ini dalam sejarah Sulsel dan Kabupaten Luwu Timur, dimana Blok tambang yang dimiliki bersama ini di Blok Pongkeru yang merupakan eks lahan PT Vale.
Saat ini, kepemilikan dengan PT Antam memegang 55% saham serta Kabupaten Luwu Timur dan Provinsi dengan 45% saham, diharapkan tidak hanya menjadi sumber keuntungan, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat dan Indonesia secara luas.
“Tapi bukan hanya itu yang penting, yang penting adalah bagaimana agar blok tambang ini bisa membawa kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan pada khususnya, Luwu Timur lebih khusus lagi dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” terangnya.
Prof Zudan menekankan prinsip tata kelola yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan produktif dalam kegiatan pertambangan. Dengan harapan agar tambang ini dapat memberikan manfaat jangka panjang hingga puluhan tahun ke depan, termasuk memberdayakan masyarakat lokal, UMKM, sektor pendidikan, dan kesehatan.
“Karena inilah pertama kalinya kolaborasi BUMD dengan BUMN, sehingga saya sebagai Penjabat Gubernur ingin betul-betul menjadikan BUMD nanti di Luwu Timur dan Provinsi Sulsel ini sebagai contoh. Dibawah BUMD dan BUMN ini bisa menjadi institusi tata kelola tambang yang bagus,” harapnya.
Sementara, Direktur Utama PT Antam Tbk, Nico Kanter, menegaskan keterlibatan perusahaan BUMN tersebut dalam pembagian saham sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, dimana PT Antam memegang mayoritas saham.
Niko juga menyoroti pentingnya rencana eksplorasi yang cepat dan berkelanjutan untuk operasional tambang di masa depan. Komitmen terhadap praktik pertambangan yang baik dan tata kelola yang ramah lingkungan menjadi fokus utama. Antam berharap dapat memberdayakan BUMD provinsi dan kabupaten sebagai contoh transparansi dan akuntabilitas dalam bidang pertambangan.
“Yang lebih penting ke depannya adalah kami harus membuat rencana eksplorasinya, yang kemudian harus cepat dioperasikan itu di sana,” katanya.
Nico Kanter menggarisbawahi pentingnya mengikuti prinsip good mining practice dan green mining. Dengan pengalaman Vale yang telah beroperasi lebih dari 50 tahun di daerah tersebut sebagai contoh, Antam berkomitmen untuk menjaga lingkungan, memastikan operasional yang aman, dan menghormati serta memberdayakan masyarakat setempat dalam operasional tambang nikel di Luwu Timur.
“Jadi kita bisa melihat ada contoh yang sangat dekat dengan Luwu Timur, Vale sudah beroperasi di sana lebih dari 50 tahun dan sebenarnya sekarang menjadi salah satu percontohan. Itu pertama Vale, Antam juga dalam pengelolaan kita selalu mengedepankan yang namanya good mining practice, operational excellent, jadi tata kelola, safety dan juga green mining,” ucapnya.
Terkait jumlah investasi, Nico Kanter menyatakan bahwa hal tersebut akan dibicarakan bersama para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Rencana investasi untuk tahun-tahun pertama akan menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut, dengan tujuan untuk memastikan keberlanjutan operasional tambang yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan berkelanjutan.
Bupati Luwu Timur, Budiman, mengapresiasi hal ini. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur Prof Zudan atas upaya yang telah dilakukan dalam kerjasama ini.
“Pertama, saya terima kasih kepada Pak Gubernur atas upaya ini,” ucapnya.
(Iin Nurfahraeni)