INIPASTI.COM, LUTIM – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan rombongan, akan di sambut dengan tari dari Kelompok Kerawitan Tomoni Timur, Kamis 23/10/20 di lapangan upacara Tomoni Timur di Tomoni Kabupaten Luwu Utara.
Kunjungan perdana Gubernur Sulsel untuk pertama kali di Kecamatan Tomoni Timur, dalam rangkaian kunjungan kerja untuk meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Tomoni Timur dan Desa Burau Kabupaten Luwu Timur.
Mempersiapkan kunjungan kerja, Pjs Bupati Lutim, Jayadi Nas langsung memeriksa kesiapan lokasi dan rancangan acara yang dipertanggungjawabkan Kepala.Dinas Sosial Kab Lutim, Drs Sukarti dan gambaran skenario acara yang dijelaskan oleh Sdr. Adox Hermawan, instruktur KSB bersertifikat nasional dari Kemsos.
Dijelaskan, rangkaian acara yang berdurasi 1,5 jam, berawal dari penyambutan di Rujab Camat Tomoni Timur dan berakhir dengan simulasi penanggulangan bencana banjir, pemeran utama anggota KSB dari Tomoni Timur dan Burau yang telah dibekali pelatihan selama tiga hari berjumlah 120 peserta latih.
Dalam simulasi bencana banjir, Gubernur dan undangan akan menyaksikan, selayang pandang proses penanganan bencana banjir, melalui vidiodrone di layar utama yang dipasang dipanggung utama dilanjutkan simulasi bencana dipandu Tagana Perintis Indonesia, H.Syakhruddin. DN.
Pjs Bupati Lutim dalam arahannya kepada panitia pelaksana agar melalui event ini pada peserta tetap memerhatikan protokol kesehatan, cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker.
Pihak Kemensos selain memberikan baju pelatihan , topi rimba, syal juga masker kepada masing masing peserta latih.
Kasubdit kesiapsiagaan dan mitigasi bencana Kementerian Sosial RI, Iyan Kusmadiana menegaskan,
Melalui pelatihan dan pengukuhan Kampung Siaga Bencana (KSB) atau kawasan siaga bencana ke-820 SE Indonesia,menunjukkan bahwa penangan bencana dewasa ini bukan lagi semuanya bertumpu pada tahap tanggap darurat saja atau nanti ada peristiwa bencana alam banjir baru semua sibuk bekerja.
Dewasa ini, kita harus melakukan dan mempersiapkan masyarakat jauh hari sebelum bencana terjadi, khususnya bagi mereka yg berada dalam sebuah kawasan yang sering dilanda banjir melalui program KSB.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat bukan lagi sebagai obyek tetapi kini menjadi subyek dalam penanganan bencana berbasis kearifan lokal.
Penumbuhan dan pemantapan KSB se-Indonesia merupakan barometer kesiapsiagaan penanggulangan bencana khususnya di Indonesia yang dikenal sebagai supermarket bencana, mengingat karena di Indonesia semua jenis bencana terdeteksi, baik itu bencana alam, bencana sosial maupun bencana nonalam.
Puncak acara pencanangan dan pengukuhan KSB Lutim ditandai dengan pemukulan kentongan dari Gubernur Sulsel dan bunyi sirine dari mobil Rescue Taktical Unit (RTU) dan Dapur Umum Lapangan (Dumlap) se Luwu Raya
(syakhruddin).