Mak– Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, mengikuti kajian yang dilaksanakan oleh Andalan Mengaji dari Rumah Jabatan Wakil Gubernur, Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Makassar, Senin, (16/11)
Kajian menghadirkan Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal S.T (Hafidzullah) sebagai pendakwah. Tema yang dihadirkan Membangun Keluarga Samara, dibawakan secara virtual dari Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warah, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Ustaz Abduh Tuasikal menyampaikan, rumah tangga butuh dikelola dengan baik sehingga bisa mengantarkan ke surga. Sehingga niat perlu diluruskan, bahwa berumah tangga itu untuk beribadah.
“Manajemen berumah tangga perlu dijaga sakinah, mawaddah, warahmah. Diatur dan dirancang dengan baik,” katanya.
Lanjutnya, masuk dalam rumah tangga berarti mindset yang perlu dibentuk adalah masuk dalam masalah baru. Artinya, problemnya tidak akan sama ketika masih hidup sendiri, saat masih single atau jomblo. Tentu problem baru akan muncul, karena ada orang lain yang diurus. Suami akan ada istri dan demikian juga istri akan ada suami, juga berhadapan dengan anak-anak, termasiuk problem dengan keluarga pasangan.
“Mindset yang harus dibangun adalah membangun rumah tangga adalah untuk ibadah. Sampai para ulama mengatakan, siapa yang tidak menikah, maka dia tidak mendapatkan pahala yang banyak yang ada dalam berumah tangga,” terangnya.
Ia juga mengatakan, ujian rumah tangga datang dalam berbagai bentuk. Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat tentang manajemen rumah tangga, yakni QS. An-Nisaa’: 34. Disampaikan juga melalui HR Bukhari No 6039 bahwa suami dapat membantu istri melakukan pekerjaan keluarga jika berada di rumah dan ketika tiba waktu salat berdiri dan menuju shalat. Hal ini seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Kebahagian dan keharmonisan rumah tangga sangat diharapkan pasangan suami istri di manapun berada. Membentuk keluarga sakinah pun jadi idaman. Berbagai cara pun dilakukan agar rumah tetap tenang dan penuh kasih sayang.
Ia memberi tips agar rumah tangga samara. Diantaranya, membina rumah tangga dengan ilmu agama/syari, memberikan nafkah yang cukup, tidak mudah meminta cerai. Prinsip penting dalam penyelesaian rumah tangga, yaitu sabar, mengalah dan mudah memaafkan.
Sebelumnya, Andi Sudirman menyampaikan terima kasih kepada peserta yang hadir baik secara langsung dan maupun virtual. Ia sekaligus menyampaikan permohonan maaf karena pemateri kajian sebelumnya Ustadz Syafiq Basalamah berhalangan hadir karena kedukaan di dalam kelaurga beliau.
“Beliau berkenan diisi oleh Bapak Al-Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal dengan tema yang sama. Insyaallah kita senantiasa diberikan perlindungan dan pertolongan dari Subhanahu Wa Ta’ala dalam menjalankan amanah,” ucapnya.
(Iin Nurfahraeni)