INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, dan Plt Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, menyerahkan apresiasi kepada pemerintah kabupaten/kota, sanitarian, kepala desa dan natural leader di Sulsel, dalam acara Penyerahan Penghargaan Bidang Kesehatan Kesehatan Lingkup Sulsel, yang diserahkan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, (25/11)
Penghargaan kesehatan ini berasal dari berbagai kategori. Seperti Kabupaten/Kota Sehat, STBM Award, dan Konvergensi Stunting, baik yang diberikan oleh Pemprov Sulsel dan Pemerintah Pusat atas sinergitas dan kolaborasi sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan rakyat dan kemajuan daerah Sulsel menuju Indonesia Sehat.
Andi Sudirman mengapresiasi kinerja seluruh unsur bidang kesehatan. Walaupun dalam situasi pandemi, tetapi tidak menghalangi untuk berprestasi dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat (SWASTISABA), meningkatkan kinerja konvergensi intervensi penurunan stunting, dan upaya membebaskan masyarakat dari kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS).
“Ini memiliki arti, sistem sanitasi kita dan penanganan stunting ada peningkatan. Ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak. Kita harus bekerja komprehensif,” kata Andi Sudirman.
Ia juga berterima kasih karena sebanyak 20 kabupaten/kota meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai Penyelengaraan Kabupaten/Kota Sehat Tahun Penilaian 2019-2020.
“Kenapa kita banyak diberi oleh Kementerian Kesehatan sebanyak 20 daerah, ini bukan peringkat, karena memang kita terbaik nasional dan itu dibuktikan dengan banyaknya kabupaten yang mendapatkan penghargaan. Jadi, sisa empat daerah,” kata Andi Sudirman.
Terkait stunting agar capaian yang diraih bisa semakin ditingkatkan, ia meminta kabupaten/kota memperhatikan persoalan serapan gizi pada anak.
Ia menyatakan, bantuan keuangan untuk penanganan stunting akan ditingkatkan. Meminta kepada daerah juga membuat program terkait penanganan stunting. Bantuan keuangan daerah juga akan memperhatikan faktor penanganan stunting.
“Jadi parameter bantuan keuangan daerah melihat nilai ekspor, menurunkan angka kemiskinan, stunting dan capaian vaksin,” ucapnya.
(Iin Nurfahraeni)