INIPASTI.COM – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Provinsi Sulawesi Selatan, dimulai dari Kamis 4 Juli 2027 hingga Jumat 5 Juli 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan berbagai kegiatan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Takalar.
Kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dilakukan menggunakan pesawat kepresidenan yang mendarat di Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin sekitar pukul 10.25 Wita pada hari Kamis.
Dari sana, rombongan segera melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter menuju Kabupaten Bone. Agenda Presiden selama dua hari di Sulsel mencakup kunjungan ke pasar tradisional dan pompa air sawah di Desa Jaling, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone.
Setelah kunjungan di Kabupaten Bone, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sinjai dan mendarat di Bandara Arung Palaka menggunakan helipad.
Di Sinjai, beliau meninjau pasar tradisional dan pelayanan di RSUD Kabupaten Sinjai. Pada hari kedua kunjungannya, Jumat 5 Juli 2024, Presiden melanjutkan ke Kabupaten Bulukumba dan kemudian ke Kabupaten Bantaeng untuk meninjau pompa air di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, yang meliputi area seluas 500 hektar.
Selain itu, Jokowi juga meresmikan Bendungan Pamukulu di Kabupaten Takalar sebelum kembali ke Jakarta.
Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, turut serta mendampingi Presiden Joko Widodo dalam serangkaian kegiatan tersebut, termasuk dalam upacara peresmian Bendungan Pamukulu di Desa Kale Ko’mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar pada hari Jumat.
Prof Zudan menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas peresmian bendungan tersebut, yang merupakan proyek strategis nasional dengan kapasitas tampung 82 juta m3 air, dibangun sejak tahun 2017 hingga 2024 dengan biaya mencapai Rp 1,6 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya Bendungan Pamukulu sebagai infrastruktur multiguna yang mencakup fungsi irigasi untuk 6.430 hektar lahan pertanian di Pamukulu dan memenuhi kebutuhan air baku di Takalar sebesar 160 liter/detik.
Selain itu, bendungan ini juga berperan dalam mereduksi genangan banjir di beberapa kecamatan serta mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 4,3 MW dan sektor pariwisata.
Jokowi juga menyoroti pentingnya pengelolaan air untuk keberlanjutan pertanian dan ketersediaan air bersih dalam konteks global saat ini.
Beliau mengumumkan program bantuan pompa air untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dengan target total 70.000 pompa di seluruh Indonesia, sebagai upaya mengantisipasi potensi kekeringan yang dapat mengancam ketahanan pangan.
Peresmian Bendungan Pamukulu ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air, meningkatkan ketahanan pangan, dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan.
Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang (sdn)