INIPASTI.COM – Presiden petahana Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat 2024 yang akan digelar pada 5 November mendatang. Keputusan ini menjadikan Biden sebagai presiden AS pertama yang mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden kembali.
Presiden ke-36 AS, Lyndon B. Johnson, hampir mengalami kejadian serupa dengan Biden. Namun, Johnson memutuskan untuk tidak ikut berkompetisi dalam Pilpres 1968 sebelum resmi diusung oleh Partai Demokrat. Johnson khawatir kesehatannya akan menurun dan tidak bisa menyelesaikan masa jabatannya yang kedua. Akhirnya, Hubert Humphrey yang ditunjuk menjadi capres dari Partai Demokrat saat itu.
Joe Biden sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk maju lagi dalam bursa pilpres AS guna mengamankan periode keduanya. Capres dari Partai Demokrat ini resmi mengumumkan pencalonan kembali dirinya pada 25 April 2023. Biden pun bertemu dengan Donald Trump yang juga mencalonkan diri lagi dalam Pilpres 2024 sebagai wakil dari Partai Republik.
Joe Biden dan Donald Trump sudah pernah head-to-head dalam debat perdana capres AS yang diselenggarakan pada 27 Juni lalu. Namun, performa Biden dalam debat tersebut membuat Partai Demokrat khawatir lantaran kondisinya dinilai semakin menurun selama masa kampanye. Penampilan Biden yang tidak jelas dan terkadang tidak koheren mendapatkan kritik luas, memicu kepanikan di kalangan Demokrat atas kekhawatiran bahwa sang presiden mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua.
Faktor usia dan penampilan Biden yang menurun membuat sebagian anggota Demokrat merasa bahwa Biden tak lagi layak mencalonkan diri sebagai presiden. Partai Demokrat pun disebut sempat berupaya membujuk Joe Biden untuk membatalkan rencananya mencalonkan diri lagi karena khawatir kalah dalam pilpres nanti. Elektabilitas Trump yang terus mengungguli Biden dalam sebagian besar jajak pendapat pemilu semakin memperkuat kekhawatiran tersebut.
Pada akhirnya, Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan kembali dalam Pilpres 2024. Ia mendukung wakil presidennya, Kamala Harris, sebagai penggantinya dalam kontestasi tersebut.