INIPASTI.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan 655 unit Hunian Tetap (Huntap) bagi warga penyintas bencana alam di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dilansir dari Infopublik, “Pemerintah melalui Kementerian PUPR ingin para penyintas bencana alam yang saat ini tinggal di hunian sementara bisa segera menghuni Huntap yang telah selesai dibangun,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, di Jakarta.
Huntap yang dibangun PUPR ini berlokasi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Huntap yang berdiri di atas lahan seluas 14,8 hektar ini dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Setiap unit memiliki luas bangunan 38,5 meter persegi dengan luas kavling 9×13 meter, serta dilengkapi dengan tendon air, listrik, jalan lingkungan, saluran air, ruang terbuka hijau, dan jaringan air bersih.
Dirjen PUPR Iwan menjelaskan bahwa Huntap ini telah diserahterimakan kepada Pemerintah Kota setempat untuk dihuni oleh warga penyintas bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi pada tahun 2018 lalu.
Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan, Yusniewati, yang didampingi Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II, Bakhtiar, dan Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira, menyatakan bahwa pembangunan Huntap di kawasan Petobo menggunakan teknologi rumah tahan gempa RISHA.
Proses pembangunannya didasarkan pada hasil asesmen lapangan terhadap Warga Terdampak Bencana (WTB) di wilayah tersebut.
Sebagai informasi, pembangunan 655 Huntap ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah BP2P Sulawesi II sejak tahun 2023.
Kontraktor pelaksananya adalah PT. Nindya Karya (Persero) yang membangun 542 unit dan PT. Waskita Karya yang membangun 113 unit. Saat ini, sebanyak 207 unit Huntap telah dihuni oleh penyintas, sementara sisanya masih dalam proses penghunian.
Direktur Yusniewati juga meminta pemerintah daerah segera melaksanakan penanaman pohon di kawasan Huntap agar lingkungan kawasan hunian lebih hijau dan asri.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri PUPR bahwa semua infrastruktur yang dibangun, baik itu jalan, bendungan, maupun perumahan, sebaiknya dilengkapi dengan penghijauan untuk menjadikan kawasan lebih indah dan hijau.
“Pembangunan hunian korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi berbagai pihak, termasuk masyarakat. Kami juga akan terus berupaya melengkapi segala fasilitas yang ada sehingga dapat mendukung penghuni agar bisa tinggal dengan nyaman,” ujar Direktur Yusniewati dalam siaran pers
Walikota Palu, Hadianto Rasyid, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian PUPR dan Kementerian Anggaran Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) atas selesainya pembangunan Huntap beserta fasilitas pendukungnya.
Penyerahan Huntap kepada Warga Terdampak Bencana (WTB) tersebut dihadiri oleh Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan, Walikota Palu, dan para pejabat Pemerintah Daerah Kota Palu, yang berlangsung di Kawasan Huntap Petobo
“Semoga Huntap ini dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat pemukiman semata, namun juga sebagai sarana penunjang edukasi bagi pengembangan kawasan tangguh bencana di masa depan, dengan kelengkapan sarana permukiman yang ramah lingkungan. Kami harap warga bisa ikut menjaga dan merawat Huntap ini dengan baik,” ujar Walikota Palu.
Salah seorang warga penghuni Huntap Petobo, Nartin, menuturkan bahwa dirinya dan suami sangat bersyukur sudah bisa pindah dan tinggal di Huntap. Sebelumnya mereka tinggal di hunian sementara bersama rekan-rekan penyintas bencana lainnya.
“Alhamdulillah, kami sangat senang karena sudah ada tempat tinggal yang baru dan lebih bagus serta aman. Kami siap untuk mengikuti saran dan arahan dari pemerintah kota untuk menjaga dan memelihara Huntap ini,” ucap Nartin (sdn)