INIPASTI.COM, MAKASSAR-Mahasiswa semester IV Prodi Komunikasi Fisip Unismuh Makassar, Rajuddin telah menulis dan menerbitkan buku autobiografinya setebal 100 halaman.
Proses kreatif penulisan buku berjudul Hijrahnya Seorang Nelayan Menjadi Mahasiswa, dijalani selama empat bulan dan rampung pada Oktober 2018.
Autobiografi mahasiswa angkatan 2017 ini bercerita tentang perjuangan hidup anak nelayan penangkap ikan terbang di kampungnya Mangindara Galesong Selatan Takalar.
Menurut pria kelahiran 1996 Mangindara Takalar, motivasi menulis buku itu, karena menurutnya tidak semua anak nelayan akan menjadi seorang nelayan sampai mati seperti apa yang dikatakan orang-orang di kampungnya.
Selama empat bulan di tahun 2018 itu setiap pagi usai salat Subuh, dia memulai menulis narasi buku sampai siang.
Pada buku ini bercerita perjuangan jadi anak nelayan, turun melaut bersama orang tua dan keluarga dan malah sempat sampai ke Maluku.
Anak seusianya setamat SMP ketika ikut melaut mencari ikan terbang, sangat sulit dan susah untuk kembali lanjut studi ke SLTA.
Anak nelayan dengan pendidikan tamat SD atau SLTP kemudian mewarisi profesi orang tua selaku nelayan dengan status anak buah.
Profesi itu menjadikan para nelayan itu terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang seakan tak berujung.
Akibatnya, proses pewarisan kemiskinan struktural pada masyarakat nelayan secara perlahan di lakoni anak-anaka nelayan itu.
Rajuddin pada posisi ini bertekad melawan lingkaran kemiskinan yang tak bertepi itu, yang dijalani selaku anak nelayan, sehingga butuh waktu lima tahun setamat SMP baru bisa ikut program Paket B untuk selanjutnya kuliah di Komunikasi Fisip Unismuh.
Perjuangan dan liku-liku kehidupan seorang anak usia sekolah ini dituliskan dalam buku itu termasuk ketika dia menangis dan memanggil mamanya saat pertama kali melaut dan diserang badai dan ombak besar di tengah laut.
Rajuddin yakin bahwa takdir itu Allah SWT yang menentukan, tapi jika seseorang memiliki harapan yang kuat dalam diri, maka harapan itu akan mampu terjuwud.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini, di kampus tidak hanya menjadi mahasiswa biasa yang setiap hari aktifitasnya kuliah.
Namun memiliki aktifitas lain dalam organisasi HMJ HUMANIKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi), serta pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tingkat fakultas. Dia juga jadi ketua kelas pada mahasiswa komunikasi angkatan 2017 di kampusnya.
Selain itu alumni Paket B di kampungnya ini tidak hanya aktif organisasi internal kampus, tapi juga dalam organisasi eksternal di desanya seperti Karang Taruna Pemuda Mangindara (PPM) dan IMM Galesong.
Alasan dia aktif berorganisasi di luar kampus, masyarakat tidak peduli pada nilai IPK melainkan dilihat dari kepedulian dan memiliki jiwa sosial dan mampu membawa manfaat di sekitarnya.
Memilih kuliah ilmu komunikasi di Unismuh Makassar, guna memperdalam teori dan praktek pengetahuan pada proses komunikasi dan penyebaran informasi secara efektif kepada khalayak.
Pengetahuan komunikasi itu kelak akan saya bagi dan sebarkan lagi kepada masyarakat desa nelayan, tandasnya.
Laporan: Rita Sugiarti
Mahasiswa Komunikasi Fisip Unismuh Makassar