INIPASTI.COM – Kerusuhan besar-besaran terjadi di sejumlah kota di Israel saat timnas U-20 dari negara itu di Piala Dunia U-20.
Di Indonesia, sejumlah pihak dan kepala daerah menyampaikan penolakan kehadiran Israel di RI.
Baru-baru ini, FIFA mendadak membatalkan drawing grup U-20 di Bali usai ribut-ribut penolakan partisipasi Israel.
Sesuai jadwal, mereka seharusnya mengundi pada 31 Maret. Namun, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut.
Pembatalan itu muncul beberapa hari usai Gubernur Bali I Wayan Koster menolak kehadiran Timnas Israel.
Pemerintah menetapkan enam provinsi yang menjadi arena pertandingan. Salah satunya berada di Kota Gianyar, Bali.
Sementara itu, di Israel ribuan warga turun ke jalan.
Sebetulnya apa yang terjadi di Israel?
Ribuan warga ramai-ramai memprotes pemecatan terhadap Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Mereka menggelar protes di sejumlah kota termasuk Tel Aviv. Demo juga berlangsung di dekat rumah Netanyahu, di Yerusalem.
Para demonstran juga melakukan serangkaian aksi seperti membakar ban dan memblokade jalan.
Gallant dipecat usai menolak rencana terhadap perubahan sistem peradilan oleh Netanyahu. Nantinya, sistem itu memberikan kendali lebih banyak kepada politisi dan mengurangi peran Mahkamah Agung.
Netanyahu juga mengklaim rencana amandemen itu akan mengembalikan keseimbangan lembaga yudisial dan eksekutif Israel.
Rencana tersebut juga ditolak sejumlah pihak mulai Presiden Israel Isaac Herzog hingga warga.
“Keretakan sosial yang berkembang mengizinkan (tentara) dan badan-badan keamanan untuk masuk. Ini adalah ancaman yang jelas, langsung dan nyata terhadap keamanan Israel,” kata dia, seperti dikutip AFP.
Aksi tersebut tak berhenti hari ini. Serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut, mengancam bakal mogok kerja besar-besaran jika pemerintah tetap merombak sistem peradilan.
Ketua Histadrut, Arnon Bar David, mengultimatum pemerintah Israel untuk segera memberikan pernyataan bahwa rencana amandemen itu dibatalkan.
“Kembalikan kewarasan negara. Jika Anda tak mengumumkan dalam konferensi pers hari ini bahwa anda berubah pikiran, kami akan mogok kerja,” ujar Bar David seperti dikutip Reuters (sdn/cnn)