INIPASTI.COM, SEORANG wisatawan asal China menghabiskan waktu hampir dua minggu di penampungan migran Jerman setelah salah daftar minta suaka, padahal hendak melaporkan pencurian.
Media Jerman mengatakan, sebagaimana dilansir BBC, wisatawan backpacker berusia 31 tahun yang tidak bisa berbahasa Jerman atau Inggris itu sempat menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengambilan sidik jari.
Seorang pekerja Palang Merah belakangan mengetahui bahwa dompet pria itu telah dicuri di Stutgart. Namun, alih-alih melapor ke polisi, pria tersebut justru mendaftar sebagai migran.
Seorang yang dapat berbahasa Mandarin akhirnya menghilangkan kesalahpahaman itu.
Sang penerjemah ditemukan di sebuah restoran China dekat penampungan migran tempat turis itu tinggal, di Duelmen, dekat kota Dortmund di Jerman barat.
Pada awal Juni turis itu tiba di penampungan bersama satu bus migran, dari Dortmund.
“Dia begitu berbeda dengan yang lain. Sangat, sangat tidak berdaya,” kata Christoph Schluetermann, pekerja Palang Merah itu.
Sebuah aplikasi terjemahan membenarkan kecurigaan Schluetermann bahwa turis itu terdampar di penampungan pencari suaka secara tidak sengaja.
“Hal itu terungkap dari kata-kata seperti ‘saya ingin bepergian ke luar negeri’,” katanya. Diketahui pula bahwa turis itu berencana mengunjungi Italia dan Prancis.
Pria asal China bagian utara itu dengan tenang membiarkan petugas keamanan mengambil paspor dan visa serta sidik jarinya.
Dia kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan dan diberi dokumen standard yang biasanya diberikan kepada migran yang tiba di Jerman. Dia diberi makan di penampungan migran dan diberi uang saku.
Schluetermann mengatakan petugas penampungan dengan sia-sia melakupan panggilan telepon ke beberapa konsulat, dengan harapan dapat mengidentifikasi turis tersebut. Kekeliruan dalam visa pria itu mengakibatkan penundaan lebih lanjut.
Akhirnya permohonan suakanya dihentikan dan dia dapat melanjutkan wisatanya di Eropa.
Menurut siaran radio WDR Jerman, pria itu tidak marah namun saat meninggalkan Jerman dia mengatakan bahwa bayangannya tentang Eropa berbeda dengan yang dia temukan.