INIPASTI.COM, PANGKEP. Makanan bakso pada awal pengenalan pada lidah orang Sulsel diperkenangkan oleh orang Jawa yang datang ke daerah ini kemudian membuka usaha makanan dengan bermacam jenis termasuk mie bakso yang sangat populer di hampir seluruh pelosok daerah Sulsel termasuk di Pangkep.
Seiring perjalanan waktu orang lokal perlahan juga mulai mencoba membuat dan menjual bakso dengan rasa disesuikan dengan keinginan lidah. Beberapa warung bakso pada beberapa tempat dikelola orang orang lokal dan peminat termasuk cukup banyak.
Salah satu di antaranya adalah penjual pakai gerobak Bakso Kedai Lala yang setiap saat dapat ditemui di Jl. Kesehatan, belakang Islamic Center Pangkep. Gerobak penjual bakso ini dikelola oleh Sartika atau akrab disapa Rika (28).
Wanita kelahiran Pangkep 25 Maret 1994 ini terlihat mulai membuka usaha jualan bakso di atas gerobak ini pada pukul 09.00 WITA-22.00 WITA, ditemani sepupunya dengan menawarkan beragam jenis jualan bakso ada, bakso mercon, bakso biasa, bakso kemasan dan bakso isian daging cincang.
Kepada media Sabtu 2 Juli 2022, lulusan SMKN 1 Bungoro Pangkep ini mengatakan dia mulai merintis usahanya 2019 dengan modal sekitar Rp. 10 juta rupiah termasuk dalam modal untuk pengadaan gerobak dan alat makan dan minum yang digunakan.
Rika secara rutin mempersiapkan jualannya dengan membuat adonan bakso mulai dari subuh agar dapat berjualan tepat waktu pada jam 09.00 WITA sehingga aktivitasnya tidak terganggu dan dapat melayani pelanggan dengan baik dan tidak tampak lelah.
Setiap hari Rika dapat memasok omset sekitar Rp. 500.000,- dengan total bersih yang didapatkan senilai Rp. 300.000,- dan jika jualan bakso yang telah dia siapkan tidak habis dalam sehari, maka Rika membawa pulang dan memasukkan di kulkas agar awet untuk dijual kembali keesokan harinya.
Selama masa pandemi Covid-19, Kedai Bakso Lala sempat mengalami kerugian yang tidak sedikit akibat kurangnya pelanggan yang singgah makan bakso akibat pemberlakuan pembatasan sosial.
Ketika Covid mulai melandai dan pergerakan orang sudah tidak terlalu dibatasi maka perlahan suasana kembali normal dan usaha ramai kembali dan pengunjung kedai juga terasa kembali normal lagi.
Suasana normal ini menjadikan usaha Rika ini dapat memperoleh keuntungan yang memadai setiap hari guna menopang ekonomi keluarganya.
Bakat bisnis memang sudah ada pada diri Rika, sebelum membuka kedai bakso, di rumahnya Jl. Keadilan Pangkep, telah merintis usaha jualan barang barang campuran, namun setelah mencoba jualan bakso pendapatan yang diperoleh agak lebih baik sehinha beralih pada jenis usaha makanan ini.
Rika merupakan anak ke-5 dari 12 bersaudara dengan ayah bernama Haeruddin dan ibu Nadira.***
Laporan: Masvita Anwar
Mahasiswa Komunikasi Fisip Unismuh Makassar