INIPASTI.COM, MAKASSAR – Peran mubalig-mubalighat sebagai penyampai agama sangatlah signifikan di tengah umat Islam. Mubalig-mubalighat memiliki tugas yang mulia mengajarkan ilmu agama kepada umat Islam. Karena itu, seorang penyampai agama dituntut untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan terus meningkatkan ilmu agama yang dimilikinya.
Plt Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP mengutarakan, pengajian ini digelar sebagai wadah penyegaran. “Ini adalah kegiatan yang periodik yang dilaksanakan oleh LDII. Pengajian ini dilaksanakan secara berkesinambungan dan intensif sebagai penyegaran (refreshing) mubalig agar mubalig bisa memperbaharui setiap ilmu yang dimiliki,” ujar Abri di Makassar, Minggu (1/9/2019).
Kedepan, kata Abri, permasalahan umat semakin kompleks. Sekaitan dengan itu, mubalig harus meningkatkan kualitas ilmunya. Dalam momentum seperti ini, ada sharing ilmu dari mubalig yang sudah malang-melintang kepada kader mubalig yang baru. “Harapan kita, mubalig sebagai obor, penyuluh, penerang, atau pembimbing umat dalam menyikapi hidup dan kehidupannya. Semoga mubalig-mubalighat bisa memberi teladan, bukan hanya dari ucapan tetapi juga dari perbuatan,” kata Abri.
Selama 3 hari 2 malam, para mubalig mengikuti kajian Alquran yang bertajuk “Dengan Pengkajian Alquran Kita Tingkatkan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Maju” ini. Para dai-daiah ini adalah utusan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Pimpinan Cabang (PC), dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII.
Ayat per ayat dikaji bacaan, makna, dan keterangannya. Pemateri Ustad Zainal Mukhid SPdI dalam kajiannya menyampaikan penjelasan asbabun nuzul dan hikmah ayat per ayat. Pemateri sendiri merupakan salah satu pengajar di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri. LDII dalam taglinenya mengejar SDM profesional religius. Diharapkan, para mubalig dapat memperdalam ilmu agama sebagai bekal dalam melayani umat. Selain itu, mubalig juga perlu memiliki keterampilan.
Ratusan mubalig-mubalighat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) se-Sulawesi Selatan dan Barat telah mengikuti pengkajian dan pendalaman Alquran di Masjid Roudhotul Jannah, Kompleks dr Tajuddin Chalid (eks Kompleks Sikamaseang), Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebelumnya pengajian dibuka pada Kamis (29/8/2019) pukul 08.00 Wita. Pengajian resmi ditutup pada Sabtu (31/8/2019) pukul 15.30 Wita.
Pengajian ini telah menjadi agenda rutin 4 bulanan. Pengajian dibagi per sesi. Adapun sesi pertama, pengajian dimulai usai Shalat Subuh. Sesi kedua pukul 08.00 Wita hingga pukul 11.30 Wita. Setelah itu, peserta pengajian makan siang dan Sholat Zuhur. Pukul 13.30 Wita pengajian sesi ketiga dilaksanakan hingga pukul 15.30 Wita. Di malam hari, sesi keempat pengajian digelar pukul 20.00 sampai 22.00 Wita. Selama 3 hari 2 malam, pengajian ini berhasil mengkaji Alquran sebanyak 2 juz lebih.
Diharapkan melalui pengkajian ini, para ustad-ustadzah semakin memahami kandungan ayat suci Alquran. Selanjutnya, para utusan DPD, PC, dan PAC yang mengikuti pengajian ini akan menyampaikan ilmunya di forum pengajian yang ada di majelis taklimnya masing-masing. Para peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan selanjutnya kembali ke daerah asal masing-masing. (rls).