INIPASTI.COM, MEDAN- Viral di media sosial Instagram dan Facebook. Aksi brutal segerombolan preman keroyok seorang aparat TNI bersama saudaranya. Tersebar video pengeroyokan Praka Bambang Zulkifli anggota Yonif Raider Khusus 111 dan saudaranya saat dikeroyok belasan preman beredar luas, Senin (2/3/2020).
Kejadian ini buat geram para nitizen di akun media sosial Instagram. Berbagai cuitan dilontarkan di kolom komentar pada akun @update_tni. Salah satunya komentar dari @mithaela. “Tunggu aja ntar kalean yaa, ga lama lagi tinggal nama”, Senin, (2/02/2020).
Praka Bambang sempat mengaku dirinya adalah anggota TNI, tapi tetap tidak digubris dan terus dianiaya. (@infokomando)
Seorang anggota TNI dari Yonif Raider Khusus 111 Praka Bambang dan saudaranya menjadi korban pengeroyokan kawanan Preman saat hendak berjualan ayam di Jl. Pajak Pulo Brayan, Medan Barat, Minggu (1/3/20).
Wajah – wajah pelaku pengroyokan terlihat jelas dalam rekaman video. Toko keluarga Praka Bambang rusak akibat aksibrutal oknum preman tersebut.
Di antaranya ada yang memukul menggunakan besi dan balok kayu, bahkan ada yang terlihat melempar batu ke arah Praka Bambang.
Kronologi Kejadian terjadi pada Minggu (1/3) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari di toko keluarga Praka Bambang. Paska kejadian sejumlah uang dan barang berharga raib dibawa pelaku.
Saat Praka Bambang Zulkifli mengantarkan ayam yang akan dijual oleh saudaranya di Jalan Pajak Palapalink kemudian didatangi dua orang preman bernama Aban dan Ahmad minta jatah untuk dijadiman cemilan saat mabuk.
Karena baru buka dan berbenah, Praka Bambang belum bisa memberikan ayam dan akan memberikan nanti jika selesai.Tak terima dengar jawaban Praka Bambang teman Anwar bernama Aban marah minta segera diberi ayam.
Praka Bambang pun mengaku dirinya anggota TNI. Bukannya mereda mereka malah memaki bambang dan sebut dirinya tidak takut dengan TNI apalagi dirinya adalah residivis yang kenyang keluar masuk penjara.
Mendengar jawaban itu Praka Bambang tersulut emosi lalu memukul Aban dan menahannya dengan seikat tali. Teman Aban lainnya bernama Ahmad mendekat dan minta maaf ingin Aban dilepaskan.
Setelah dilepas mereka kemudian pergi melaporkan kejadian ini ke Anwar Efendi alias Uli yang dianggap sebagai ketua preman diwilayah tersebut.
Alhasil mereka kembali dengan jumlah 15 orang lebih mengeroyok Praka Bambang dan saudaranya.
Kerugian pasca kejadian tak bisa dihindarkan. Toko tempat jualan menjadi rusak dan preman juga menggasak uang 18 Juta, handphone dan barang lainnya untuk dibawa kabur. Praka Bambang langsung melaporkan hal ini ke Polsek Medan Barat.
(Dhirga Erlangga)