INIPASTI.COM, MAKASSAR – Adanya rencana yang pengalihan bisnis dari Liquefied Natural Gas (LNG) ke PGN mendapat penolakan dari para pekerja PT Pertamina yang tergabung dalam Serikat Pekerja Celebes Marketing Operation Region (MOR) VII.
Penolakan dilakukan dalam bentuk aksi damai penandatanganan petisi di halaman kantor Pertamina MOR VII, Jalan Garuda Makassar, Kamis (25/7).
Sekretaris jendral Serikat Pekerja Celebes MOR VII Cakra mengatakan, penolakan tersebut didasarkan kekhawatiran akan terjadinya kerugian negara dalam jumlah besar.
“Kami menilai pengalihan bisnis LNG dari Pertamina ke PGN bisa merugikan negara dan menguntungkan perusahaan swasta. Apalagi kepemilikan saham publik di
PGN sebesar 43,04 persen,” ujar Cakra.
Menurut Cakra, bisnis LNG harus dikelola secara berdikari oleh negara, sehingga 100 persen keuntungan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“LNG merupakan bisnis masa depan perusahaan yang harus dijaga dan dipertahankan esksistensinya,” tegas Cakra.
Hal senada disampaikan Presiden Direktur Serikat Pekerja Celebes Fakhrul Islam. Ia menjelaskan jika saat ini, produksi LNG Indonesia mencapai 16 metrik ton (MT) atau sekitar 7 persen LNG dunia. Bahkan, Indonesia menjadi eksportir LNG terbesar kelima setelah Qatar, Malaysia, Australia dan Nigeria.
“Kapasitas kilang LNG Indonesia sebesar 28,7 MTPA. Artinya masih ada potensi untuk meningkatkan penjualan dari hasil produksi baik domestik maupun pasar ekspor,” beber Fakhrul.
Fakhrul menambahkan, ke depan kebutuhan gas akan semakin besar seiring dengan kepedulian lingkungan dan perubahan pola pasar konsumen LNG dunia.
Sekadar diketahui, aksi penolakan dilakukan hampir di seluruh area operasi PT Pertamina (Persero) di Indonesia. Mereka menuntut BOD PT Pertamina (Persero) segera membatalkan proses pengalihan bisnis LNG ke PGN.
(Iin Nurfahraeni)